Ahad 19 Jun 2022 18:31 WIB

Mengenal Arsitek Jembatan Bogeg yang Raih Rekor MURI, Albert Herriza

Icon baru Provinsi Banten ini diperkuat dengan penggunaan ornamen khas Banten.

Mengenal Arsitek Jembatan Bogeg yang Raih Rekor MURI, Albert Herriza
Foto: Muhammad Fakhruddin
Mengenal Arsitek Jembatan Bogeg yang Raih Rekor MURI, Albert Herriza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap pengendara yang melintas Tol Tangerang-Merak pasti akan melihat Jembatan Aria Wangsakara atau Jembatan Bogeg. Siapa sangka jembatan monumental bermotif batik berwarna hijau yang sempat viral karena meraih rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) itu buah karya rancangan arsitek bernama Albert Herriza.

Jembatan yang menjadi icon baru Provinsi Banten ini diperkuat dengan penggunaan ornamen khas Banten, seperti batik Banten dan juga ukiran batik Mandalikan pada sisi-sisi jembatan. "Konsep struktur utama menganalogikan batik khas Banten yaitu motif singayaksa. Sedangkan ornamen atau sheding mengadopsi motif batik Mandalikan dan konsep railing atau pagar jembatan mengadopsi batik pamaranggeng," kata Albert, Ahad (19/6/2022). 

Baca Juga

Albart terinspirasi untuk menggunakan motif batik khas Banten karena ingin memperkenalkan batik Banten. Menurut Albert, keberadaan Jembatan Bogeg tersebut sangat strategis kerena melintang di atas Jalan TOl Jakarta-Merak yang merupakan akses utama menuju pelabuhan Merak. "Sehingga setiap pengendara yang menuju Serang, Cilegon dan menuju Sumatera atau sebaliknya pasti akan melihat jembatan ini. Dengan sendirinya batik khas Banten akan dikenal," ujar Albert. 

Albert berharap jembatan yang melintas di atas Jalan Tol Tangerang-Merak itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Ketika membuat konsep jembatan ini Albert dibantu rekannya Wahidin Nurul Huda sebagai asisten arsitek. Abert bersyukur konsep jembatan itu dapat teralisasi pembangunannya oleh Pemerintah Provinsi Banten yang menunjuk PT PP Divisi Infrastruktur I sebagai kontraktor yang membangun jembatan. 

Albert tidak menyangka Jembatan Bogeg di ruas Jl. Syekh Nawawi Al-Bantani, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang itu meraih Rekor Dunia MURI sebagai Jembatan dengan Hiasan Ornamen Batik Etnik Terbesar.

Rekor MURI diserahkan oleh perwakilan dari Museum Rekor Dunia MURI kepada Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy serta Perwakilan dari PT PP (Persero) saat peresmian jembatan tersebut Selasa (29/3/2023) lalu.

Sebagai informasi, Jembatan Aria Wangsakara ini diambil dari nama cucu Prabu Surosowan. Raden Aria Wangsakara resmi menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi atas jasa-jasanya dalam berperang membela kesultanan Banten dari serangan VOC Belanda pada tahun 1654 di perbatasan Banten-Jakarta. 

Albert bertekad akan terus memberikan sumbangsih pemikiran dan karya untuk pembangunan di Tanah Air tercinta. "Saya akan terus berkarya agar dapat mengenalkan ciri khas daerah dan kearifan lokal budaya setempat seperti Jembatan Bogeg ini," ujar Albert yang juga anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), sekaligus pemegang sertifikasi Arsitek Utama yang dikeluarkan oleh Dewan Arsitek Indonesia ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement