Jumat 17 Jun 2022 17:29 WIB

Jokowi Minta Program Kartu Prakerja Tetap Dievaluasi Meski Sudah Baik

Sejumlah perwakilan alumni mengusulkan adanya pendampingan alumni pascapelatihan.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Presiden Joko Widodo (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh jajarannya tetap mengevaluasi Program Kartu Prakerja. Meskipun sejauh ini, program tersebut terbukti bermanfaat dan berhasil meningkatkan keterampilan para pesertanya.

"Saya rasa sudah jelas semua manfaat (Kartu Prakerja). Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim, dan kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki. Masukan-masukan saya kira banyak diterima," kata Presiden dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022).

Dalam acara tersebut sejumlah perwakilan alumni mengusulkan adanya pendampingan bagi para alumni usai mengikuti pelatihan. Ini agar para alumni betul-betul bisa mengaplikasikan keterampilan maupun memasarkan produk usai pelatihan.

Menurut Jokowi, usulan semacam itu sangat baik dan akan ditindaklanjuti seluruh jajarannya. "Tadi bagus, yang harus didampingi saya kira juga baik. Nanti kalau ada yang minta di-endorse lagi, ya di-endorse, satu-satu, nggak apa semuanya". 

"Produknya kalau perlu. Karena memang situasi dunia sekarang bukan situasi gampang. Semua negara mengalami kenaikan inflasi. Semua negara mengalami kenaikan harga pangan. Semua negara mengalami kenaikan harga BBM. Semuanya," jelas Presiden.

Presiden berpesan, agar alumni Program Kartu Prakerja dan masyarakat lain untuk tetap produktif guna memajukan bangsa. Dia menekankan, sumber daya manusia lebih penting dari pada sumber daya alam.

"Sumber daya alam banyak, kalau sumber daya SDM tidak mendukung, tidak ada artinya. Tapi kalau sumber daya alam ada, didukung SDM yang baik seperti yang ada di kanan-kiri saya ini, ini yang nanti akan membuat negara ini maju," ucap Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement