REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo dalam perombakan (reshuffle) ketiga Kabinet Indonesia Maju menyatakan yakin bisa segera menyelesaikan persoalan distribusi dan pengendalian harga minyak goreng yang setengah tahun terakhir tak kunjung teratasi. Keyakinan itu disampaikan Zulkifli mengingat pengalamannya yang cukup panjang.
"Saya kira background pengalaman saya yang panjang tentu akan banyak membantu nanti segera menyelesaikan ketersediaan minyak goreng di manapun dan harga terjangkau. Itu yang penting," kata Mendag Zulkifli Hasan kepada wartawan selepas pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengapresiasi kinerja pendahulunya, Muhammad Lutfi, beserta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang disebutnya sudah bekerja keras berusaha mengatasi persoalan tersebut.
Zulkifli Hasan menegaskan dirinya siap untuk bekerja sama dengan jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melanjutkan upaya penyelesaian masalah ketersediaan dan pengendalian harga minyak goreng."Tentu kita akan bersama-sama nanti, sekali lagi agar masalah minyak goreng yang lama ini bisa kita selesaikan dengan cepat dan segera. Kalau berlama-lama kan kasihan rakyat. Itu saya kira prioritas," katanya.
"Semua pihak yang terkait tentu, enggak mungkin sendiri kan. Itu kan pekerjaan besar ya. Tapi kalau sudah ketemu permulaannya saya kira mudah ya," ujar ZulkifliHasan.
Ketika ditanya berapa lama dirinya menargetkan penyelesaian masalah ketersediaan dan harga minyak goreng di pasaran, Zulkifli meminta waktu untuk menuntaskan terlebih dahulu proses serah terima jabatan di Kemendag sebelum berbicara lebih lanjut.
Zulkifli Hasan menjabarkan salah satu yang bisa ditempuh adalah dengan penggunaan kemasan sederhana dalam mendistribusikan minyak goreng ke masyarakat."Itu saya usul sebulan yang lalu, saya ketemu beberapa kawan saya mengatakan kalau pakai tangki susah, sulit bisa bocor banyak, tapi kalau dikasih (kemasan) itu bisa sampai ke mana-mana. Tentu tinggal nanti distribusi dan (menentukan) yang berhak," katanya.