Kamis 09 Jun 2022 14:48 WIB

Kasau: TNI AU Berhati-hati dan Cermat Siapkan Pembelian Alutsista

Kasau menyebut pesawat peringatan dini dan pesawat tempur dibutuhkan di masa depan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengikuti upacara HUT TNI AU Ke-75 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat (9/4/2021).  Kasau menyebut pesawat peringatan dini dan pesawat tempur dibutuhkan di masa depan. Ilustrasi.
Foto: Antara/Dispenau/Ada
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengikuti upacara HUT TNI AU Ke-75 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat (9/4/2021). Kasau menyebut pesawat peringatan dini dan pesawat tempur dibutuhkan di masa depan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan pihaknya mempelajari, mencermati, dan berhati-hati mengenai hal-hal yang berkenaan dengan persiapan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista).

"Kami betul-betul mempelajari, menyiapkan dengan hati-hati, dan cermat karena hitungannya adalah pembelian alutsista tidak digunakan dalam tiga sampai lima tahun, tapi sampai 40 tahun. Tentunya ini harus membutuhkan perencanaan yang cermat dari generasi ke generasi dan dilanjutkan," kata Fadjar saat memberikan sambutan dalam Kasau Awards 2022 di Gedung Puri Ardhya Garini Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga

Hal tersebut pun dia sampaikan untuk menanggapi pemberitaan pada beberapa waktu terakhir mengenai perkembangan alutsista yang akan dimiliki oleh TNI AU. Menurut Fadjar, pembelian alutsista dari TNI AU mengikuti arahan dari kebijakan-kebijakan para pihak yang memiliki kewenangan atas hal tersebut.

"Tentunya itu semuanya kita mengikuti arahan dari kebijakan atau kebijakan yang di atas," kata dia.

Fadjar menjelaskan pihaknya akan membangun Angkatan Udara yang memperhatikan perkembangan yang terjadi di lingkungan strategis (lingstra), seperti Laut China Selatan, ancaman keamanan, anggaran pemerintah, dan mempertimbangkan kebutuhan dalam pengamanan Ibu Kota Negara Nusantara. "Kita ke depan akan memiliki ibu kota negara (yang baru), bagaimana TNI AU harus siap melindungi Ibu Kota Negara? Seperti apa dan alutsista apa yang kita butuhkan? Ke depan memang ada rencana strategis, ada dinamika oleh Bapak Menteri Pertahanan di dalam pemilihan-pemilihan alutsista yang tepat. Tentunya, dapat disesuaikan dengan ancaman, lingstra, dan kemampuan anggaran pemerintah," terangnya.

Adapun sejumlah alutsista yang dibutuhkan ke depannya, menurut Fadjar, di antaranya adalah pesawat peringatan dini atau pesawat command control, beberapa jenis pesawat tempur, dan persenjataan strategis. "(Yang dibutuhkan ke depan), seperti pesawat peringatan dini atau juga pesawat-pesawat command control, pesawat tempur yang akhir-akhir ini dibicarakan, ya sebutkan di sini Rafale dan F-15 EX atau yang nanti ke depan bisa jadi F-15 IDN, pesawat angkut, baik A400, C130 tipe J, pesawat helikopter, persenjataan lain UAV, dan lain sebagainya," papar Fadjar.

Untuk mengoptimalkan persiapan pembelian alutsista dan pengamanan negeri ini, ia pun menyampaikan bahwa TNI AU membutuhkan masukan masukan dari para pecinta kedirgantaraan. "Sekali lagi, saya membuka pintu untuk saran masuk dari seluruh rekan-rekan yang ada," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement