Kamis 09 Jun 2022 10:34 WIB

Khilafatul Muslimin, Kaum Fundamentalis Pengusung Ide Khilafah?

Khilafatul Muslimin sudah lakukan deredikalisi mandiri soal khilafah

Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja (tengah) saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Abdul Qadir Baraja di Lampung setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait penyebaran berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran dan kegaduhan di tengah masyarakat serta tindak pidana organisasi masyarakat yang bertentangan dengan Pancasila. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Sejauh ini yang saya lihat mereka tidak anti Pancasila dan bahkan mendukung Pancasila sehingga tidak bertolak belakang dengan kenyataan yang mereka dakwahkan ke seluruh Indonesia melalui jaringan terdapat dalam muslimin yang ada di berbagai provinsi. Sudah sejak 18 Juli 1997 Khilafatul Muslimin berkomitmen untuk mendukung Pancasila dan NKRI dan tidak pernah ada pengkhianatan ataupun pengingkaran atas niat awal ini.

Selama ini Khilafatul Muslimin juga telah melakukan self  deradicalization (deradikalisasi mandiri) agar jamaah mereka yang sudah tergabung dalam keluarga Muslimin tidak melakukan tindakan-tindakan teror dan kekerasan lainnya. Amir Wilayah Jamaah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma, sempat membantah tudingan soal kelompoknya berupaya melakukan makar. Dia juga menyatakan konvoi tersebut merupakan agenda rutin yang dilakukan kelompoknya setiap 4 bulan sekali dan sudah diketahui oleh aparat kepolisian.

Ustadz Abdul Kadir Hasan Baraja adalah tokoh sentral yang sangat kuat di dalam organisasi Khilafatul Muslimin ini dan sepertinya belum ada tokoh lain yang bisa menggantikan posisi beliau yang bisa menunjukkan bahwa tindakan-tindakan teror seperti yang beliau lakukan di masa lalu yaitu terlibat dalam kasus Teror Warman (1976) Komando Jihad dan juga Bom Borobudur (1985) dan Bom Malang (1985) adalah sebuah sikap nasionalis Islam yang kuat yang memberikan pengakuan dan dukungan kepada NKRI. 

Pemerintah kelihatannya memang sangat islamophobis dalam menyikapi organisasi Khilafatul Muslimin ini dan sepertinya menerapkan cara-cara otoriter dalam menangani organisasi fundamentalis yang bersifat sufi dan tasawuf ini. Khilafatul Muslimin atau pimpinannya juga permah terlibat dalam Jamaah Islamiyah (JI) ataupun Jamaah Ansharut Daulah (JAD), maka hal itu adalah hal yang lumrah sebab Khilafatul Muslimin dibentuk supaya para anggota dua kelompok itu tak lagi mengulangi tindakan masa lalunya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement