Rabu 08 Jun 2022 17:45 WIB

CSIS Nilai KIB Sebagai Koalisi Strategis, Ini Alasannya

Koalisi Indonesia Bersatu saat ini terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Nawir Arsyad / Red: Andri Saubani
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Silaturahim Nasional di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). CSIS menilai koalisi ini sebagai koalisi parpol yang strategis. (ilustrasi)
Foto:

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Sabtu (4/6/2022) menggelar Silaturahim Nasional di Plataran Senayan, Jakarta. Forum tersebut bertujuan untuk menyatukan pandangan dan membentuk kerja sama untuk Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia sudah jengah dengan polarisasi yang terjadi dalam satu dekade terakhir. Hal tersebut disebabkan oleh pertarungan politik yang mengorbankan keadaban dan demokrasi.

Zulkifli, mendorong agar pemilihan umum (Pemilu) yang akan datang bisa diikuti oleh sekurangnya tiga pasangan calon presiden (capres). Semangat besarnya adalah menghindari polarisasi dan perpecahan.

"Disinari matahari yang selalu memberi kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan, sesuai spirit utama PAN. Tentunya dilandasi akhlak politik yang dipandu oleh nilai-nilai agama," ujar Zulkifli.

Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa menjelaskan, bahwa pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu sejak awal bertujuan untuk membangun peradaban demokrasi. Hal tersebut harus diwujudkan melalui budaya politik yang menghargai kecerdasan rakyat.

"Dengan demikian, hubungan dengan rakyat atau pemilih dengan partai politik yang hadir harus menjadi hubungan yang rasional dan impersonal," ujar Suharso.

Adapun Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang. Kesepahaman harus dilakukan sejak jauh hari, agar Koalisi Indonesia Bersatu dapat melangkah ke depan dengan satu irama dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia.

Pembentukan koalisi tidak bisa dilakukan dalam suasana keterpaksaan atau keterdesakan. Kebersamaan politik harus dimulai lewat silaturahim dan komunikasi yang intensif, seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam SIlaturahim Nasional.

"Dari berbagai pandangan dan pengalaman, kita harus satukan untuk tujuan yang sama menuju Indonesia yang maju," ujar Airlangga.

 

photo
Koalisi Indonesia Bersatu - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement