REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyatakan, akan memanfaatkan peningkatan jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Bogor, guna memacu kegiatan perekonomian daerah. "Kondisi ini menunjukkan adanya peluang penduduk usia kerja yang bisa dimanfaatkan dan aktif dalam kegiatan ekonomi," kata Iwan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/6/2022).
Berdasarkan data sensus penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), komposisi penduduk Kabupaten Bogor dengan proporsi usia kerja (15-64 tahun) meningkat dari 54,70 persen pada tahun 1980 menjadi 69,96 persen pada 2020. Iwan menganggap, kondisi tersebut menjadi harapan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Pasalnya, Pemkab Bogor sedang berupaya membangkitkan perekonomian daerahnya yang sempat anjlok akibat pandemi Covid-19. Dia bersyukur laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor kembali naik signifikan 5,25 persen atau menjadi 3,48 persen. Tahun 2020 angkanya anjlok menjadi minus (-)1,7 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 5,85 persen.
Tak hanya itu, angka produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bogor tahun 2021 tembus di angka Rp 245,22 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 yang senilai Rp 236,15 triliun dan tahun 2019 senilai Rp 237,2 triliun. "Ini buah kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan stakeholder tentunya," kata Iwan.
Dia menyebutkan, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor juga mulai pulih ke angka 70,48 poin pada tahun 2021. Tahun 2020, IPM Kabupaten Bogor anjlok ke angka 70,40 poin dari sebelumnya 70,65 poin.