Rabu 08 Jun 2022 16:14 WIB

Akankah PKB dan PKS Bersatu dalam 'Koalisi Semut Merah'?

Elite PKB melempar wacana 'Koalisi Semut Merah', PKB dan PKS.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjalan berdampingan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kiri) saat silaturahmi kebangsaan di Kantor DPP PKB di Jakarta, Rabu (28/4/2021). Saat ini bergulir wacana PKB dan PKS akan berkoalisi untuk Pilpres 2024. (ilustrasi)
Foto:

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, memprediksi Pemilu 2024 bakal berlangsung ketat dan kompetitif. Arya menyebut ada tiga alasan perhelatan Pemilu 2024 bakal berlangsung kompetitif dan ketat.

Tiga alasan itu adalah jarak elektabilitas terutama di antara tiga calon yang populer berdasarkan sejumlah hasil survei relatif sangat dekat atau ketat, koalisi antarpartai juga masih caiur, dan tidak adanya petahana juga bakal mempengaruhi ketatnya Pemilu 2024 mendatang.  

 

"Jadi tidak adanya petahana diprediksi pilpres akan sangat ketat dan kompetitif," kata Arya dalam sebuah diskusi daring  bertajuk 'Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi', Rabu (8/6/2022). 

Arya juga memprediksi tren perilaku koalisi partai di Pemilu 2024 mendatang akan alami perubahan. Perubahan pertama, partai politik akan terdorong untuk membuat koalisi lebih dini. 

"Kenapa partai terdorong membuat koalisi yang lebih dini, karena saat ini relatif saat ini dari sisi kandidat itu cukup banyak kandidat-kandidat yang berpotensi atau kandidat potensial yang dicalonkan partai partai politik, baik kandidat yang berada  di lapis pertama, atau lapis kedua, atau laps ketiga, jadi partai punya banyak pilihan untuk mencalonkan kira-kira siapa yang akan mereka dukung dalam kontestasi pilpres mendatang," kata Arya. 

Arya juga memprediksi elite partai akan menjadi faktor penting dalam mempengaruhi peta koalisi ke depan. Hal tersebut berbeda dengan Pilpres sebelumnya dimana faktor kandidat menjadi penting.

"Misalnya pemilu 2014 dan 2019 itu faktor kandidat menjadi penting," ucapnya. 

Selain itu Arya juga memprediksi soliditas koalisi akan sangat terpengaruh oleh hasil pemilu legislatif. Sebab hal tersebut akan ikut mempengaruhi peta pencalonan yang akan datang.

"Koalisi dini ini juga konsistensi mereka, soliditas mereka juga akan terpengaurh hasil pileg, karena itu akan mempengaruhi juga bagaimana peta pencalonan dalam pilkada mendatang," ujarnya. 

 

photo
Koalisi Indonesia Bersatu - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement