Selasa 07 Jun 2022 23:16 WIB

Sukabumi Terapkan Teknologi RDF untuk Kelola TPA Sampah

Semen Jawa inisiasi pengembangan RDF pertama di Kabupaten Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menggunakan bahan bakar Refused Derived Fuel (RDF) untuk proses pembakaran (ilustrasi). eragam cara dilakukan untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Salah satunya SCG melalui salah satu anak perusahaannya, PT Semen Jawa melakukan inisiasi pengembangan RDF (Refuse-Derived Fuel) pertama di Kabupaten Sukabumi, yakni di TPA Cimenteng, Kabupaten Sukabumi.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pekerja menggunakan bahan bakar Refused Derived Fuel (RDF) untuk proses pembakaran (ilustrasi). eragam cara dilakukan untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Salah satunya SCG melalui salah satu anak perusahaannya, PT Semen Jawa melakukan inisiasi pengembangan RDF (Refuse-Derived Fuel) pertama di Kabupaten Sukabumi, yakni di TPA Cimenteng, Kabupaten Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Salah satunya SCG melalui salah satu anak perusahaannya, PT Semen Jawa melakukan inisiasi pengembangan RDF (Refuse-Derived Fuel) pertama di Kabupaten Sukabumi, yakni di TPA Cimenteng, Kabupaten Sukabumi.

Teknologi ini dengan berlandaskan prinsip ESG guna menghasilkan energi baru dari sampah, mengurangi emisi karbon. Selain itu mendukung pemerintah dalam mengelola permasalahan sampah di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan target Pemda Sukabumi yaitu pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2025.

Pengembangan teknologi RDF di TPA Cimenteng ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara perusahaan dan Pemda Sukabumi pada Selasa di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/6/2022). Somchai Dumrongsil, Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi mengatakan, pengembangan teknologi RDF ini merupakan inisiasi SCG untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.

"Secara bisnis, RDF akan bermanfaat untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil karena teknologi ini mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar," kata Somchai. Sementara bagi lingkungan, RDF merupakan solusi bagi pengolahan sampah yang jumlahnya kian meningkat di Kabupaten Sukabumi.

Dengan prinsip ESG dan pengalaman selama lebih dari 25 tahun dalam menerapkan teknologi RDF di Thailand kata Somchai SCG yakin bahwa RDF di Sukabumi akan dapat mendatangkan manfaat. Khususnya baik bagi masyarakat secara ekonomi maupun lingkungan yang lebih berkelanjutan.

"Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengapresiasi inisiasi dan inovasi dari PT Semen Jawa dalam mendukung terciptanya energi baru dan mengatasi permasalahan lingkungan,'' ujar Bupati Sukabumi, Marwan Hamami. Ia berharap melalui kerjasama dan kolaborasi pemanfaatan sampah menjadi energi RDF ini, permasalahan pengurangan dan penumpukkan sampah di Kabupaten Sukabumi dapat diatasi.

Sehingga tanpa harus membuka lahan TPA baru, serta dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Pengembangan RDF ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan RDF sebagai subtitusi energi batubara yang akan digunakan di industry semen di Kabupaten Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement