Kamis 02 Jun 2022 18:39 WIB

Satgas: Persentase Kasus Aktif di Indonesia Terendah di Asia Tenggara

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 0,05 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Siswa sekolah dasar mengikuti pelajaran memakai masker di Banda Aceh, Indonesia, 30 Mei 2022. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia menjadi negara dengan persentase kasus aktif terendah di Asia Tenggara dan Australia, yakni sebesar 0,05 persen.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Siswa sekolah dasar mengikuti pelajaran memakai masker di Banda Aceh, Indonesia, 30 Mei 2022. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia menjadi negara dengan persentase kasus aktif terendah di Asia Tenggara dan Australia, yakni sebesar 0,05 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia menjadi negara dengan persentase kasus aktif terendah di Asia Tenggara dan Australia, yakni sebesar 0,05 persen. Di sejumlah negara lainnya seperti di Vietnam, kasus aktifnya masih tinggi yakni sebesar 11,44 persen.

Sedangkan di Singapura kasus aktifnya masih tinggi yakni sebesar 6,01 persen dan di Filipina, kasus aktifnya rendah namun masih lebih tinggi dari Indonesia, yakni 0,07 persen.

Baca Juga

“Jika dilihat dari persentase kasus aktif per total kumulatif kasus positif dibandingkan dengan beberapa negara lainnya di Asia Tenggara dan Australia, saat ini Indonesia merupakan yang terendah yaitu 0,05 persen,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (2/6/2022).

Kondisi ini, kata Wiku, patut diapresiasi mengingat Indonesia mampu bersaing dengan karakteristik negara yang terdiri dari berbagai pulau, suku bangsa, dan karakter masyarakat yang berbeda-beda, serta adanya berbagai keterbatasan dalam sumber daya dalam penanganan pandemi.

“Kita tetap mampu memanfaatkan dan menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk terus berkontribusi dalam menekan Covid-19,” jelas dia.

Wiku pun menekankan untuk terus mempertahankan kondisi pandemi saat ini, mengingat pandemi secara global masih belum selesai. Artinya, kata Wiku, masih ada kemungkinan kenaikan kasus masih akan terjadi di waktu yang akan datang. Apalagi, saat ini masih ada ancaman munculnya varian-varian baru Covid-19.

Karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk tetap mempertahankan kedisiplinan protokol kesehatan serta meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement