Selasa 31 May 2022 17:05 WIB

Erick Thohir: Kerja di Era Digital Perlu Dinikmati dan Fokus Beri Manfaat

Dalam bekerja harus fokus memberikan manfaat kepada orang lain.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir
Foto: Tangkapan layar
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humor seringkali menjadi obat penyembuh dalam banyak hal. Termasuk urusan pekerjaan ketika ada momen rasa bosan efek tekanan deadline bertubi. Rasa stres, tentu bisa datang ke siapa saja. Termasuk menghampiri Abdee Negara Nurdin, gitaris Slakers yang juga Komisaris Independen PT Telkom.

Dalam unggahan akun Instagramnya, @abdeenegara, Senin (31/5/2022), Abdee bercerita rasa stres bosan tiba-tiba datang saat menjadi produser acara "Rhapsody Indonesia". Acara itu adalah kolaborasi Slank dengan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bintang tamu. Sebab, sebagai produser acara, Abdee mengaku cukup stress karena ada beberapa kendala.

Saat di ruang ganti menemani Erick Thohir dan di tengah tekanan pekerjaan ada meminta foto. Meski sebenarnya enggan, akhirnya Abdee mengiyakan.

Erick Thohir yang tahu Abdee sedang kurang enak hati melakukan "Photobomb", alias aksi usil pada foto, sehingga hasilnya jadi lucu dan mencairkan suasana. “Semua orang tertawa, termasuk saya. Adegan itu lumayan mengurangi stress,” seloroh Abdee.

Disampaikan Abdee, setelah momen itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan "Mas, kerja itu, kita harus cari enaknya agar hasilnya maksimal dan bermanfaat buat banyak orang," kata Erick Thohir.

Wejangan Erick menurut Abdee begitu mengena. Ia berterimakasih, karena berkat humor sederhana, dan sebuah nasihat kepemimpinan, memberikan senyuman di wajahnya. Abdee bersyukur, acara pun berjalan lancar.

Tak lupa, Abdee pun mengucapkan ucapan selamat ulang tahun kepada Erick Thohir dan mendoakan agar panjang umur, sehat, dan bahagia bersama keluarga.

You are a true leader,” ucap Abdee.

Bagi Abdee, sikap dan rasa humor yang ditujukkan Erick Thohir, menjadi salah satu contoh kepemimpinan. Seperti ucapan yang disampaikan mendiang Dwight Eisenhower, “A sense of humor is part of the art of leadership, of getting along with people, of getting things done.”  

Rupanya, ‘photobomd’ Erick Thohir yang diunggah Abdee, direspons positif banyak netizen. Seperti disampaikan akun @mama.yun4, “Pemimpin yang spontanitas merilekskan suasana.. Selalu ada kesegaran kalau kerja sama mas Erick Thohir ya.. Salut..”.

Akun lain @ruhulmaani juga berkomentar, “Style nya relax ya Pak Erick Thohir ini. Asik orangnya.”.

Akun @andreopa, yang bercentang biru, juga berkomentar, dengan menyebut Erick Pemimpin yang punya solusi untuk menenangkan warganya.

Akun @ceritadodi, ikut menimpali dengan berkomentar, “Keduanya teladan buat kami generasi muda, sehat selalu mas Abdee dan Pak Erick."

Dorongan semangat Erick ke Abdee, sejatinya sejalan dengan apa yang sering disampaikan Erick dalam banyak kesempatan, mendorong generasi muda untuk semangat bekerja, pantang menyerah menjemput impian, juga bekerja keras, dan tak gampang bosan. Terutama di era digital saat ini, sehingga generasi muda Indonesia semakin mampu bersaing dalam percaturan ekonomi dunia yang baru.

Indonesia, menurut Erick, mayoritas penduduknya adalah penduduk usia muda. Meleknya anak muda Indonesia pada digitalisasi akan menjadi kekuatan utama dalam merepons disrupsi teknologi.

Alasannya, disrupsi digital adalah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045. Ia yakin, ekonomi akan terus tumbuh pada 2045 menjadi salah satu kekuatan utama ekonomi dunia.

Erick pun meminta agar digitalisasi ini jangan membuat anak muda menjadi pasif. Dia menilai Indonesia sudah menghadapi first wave dengan hadirnya media online. Kemudian second wave dengan hadirnya bergam aplikasi. Kemudian, dia menyebut third wave dengan hadirnya metavers.

Erick mengimbau jangan sampai kondisi ini hanya sekadar arena yang dikuasai produk asing. Erick memandang sudah menjadi keharusan bagi anak muda Indonesia untuk menekuni teknologi, khususnya digital.

“Generasi muda harus segera melakukan adaptasi, jangan hanya menghindar dari masalah tapi harus terlibat memecahkan masalah," kata Erick.

Indonesia menurut Erick butuh generasi muda yang mampu mengantisipasi perubahan teknologi. Jangan sampai lapangan kerja sekarang ini di Indonesia dimanfaatkan generasi muda negara lain. "Kalau kalian tak mau berubah, tak mau beradaptasi, hanya menghindar dari masalah, maka rusaklah Indonesia," kata Erick menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement