Selasa 31 May 2022 15:32 WIB

Menkes: Vaksin Donasi Banyak Kedaluwarsa karena Stok Lama

Setelah melakukan vaksinasi, negara maju sadar kelebihan stok vaksin.

Rep: Febryan A/ Red: Ilham Tirta
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan segera memusnahkan vaksin Covid-19 yang sudah expired atau kedaluawarsa, yang sebagian besar adalah vaksin donasi. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, dua penyebab banyaknya vaksin kedaluwarsa di Tanah Air.

Pertama, karena vaksin donasi umumnya adalah vaksin stok lama yang diberikan oleh negara-negara maju. Budi menjelaskan, negara maju adalah pihak yang lebih dulu membeli vaksin dalam jumlah banyak. Tapi, setelah melakukan vaksinasi, mereka sadar kelebihan stok vaksin dan akan segera kedaluwarsa.

Baca Juga

"(Vaksin) ini lah yang didonasikan. Jadi hampir semua vaksin yang didonasikan expiry date-nya pendek," kata Budi dalam konferensi pers Sekretariat Presiden, Selasa (31/5/2022). Rata-rata vaksin donasi itu batas kedaluwarsanya tersisa satu hingga tiga bulan.

Kedua, banyak vaksin yang kedaluwarsa karena terjadi perlambatan laju vaksinasi di Tanah Air lantaran sebagian besar rakyat Indonesia sudah divaksinasi. Budi menjelaskan, pemerintah awalnya menargetkan 90 persen dari total populasi mendapatkan vaksinasi lengkap dan 80 persen mendapatkan dosis booster.

Tapi target tersebut, lanjut dia, tidak realistis. Berkaca dari vaksinasi di negara-negara maju, laju vaksinasinya stagnan apabila sudah 70 persen populasi divaksinasi. Adapun vaksin booster di negara-negara maju berkisar di angka 40 persen populasi.

Karena itu, ujar Budi, target yang lebih realistis untuk Indonesia adalah 70 persen populasi mendapatkan dosis lengkap dan 50 persen populasi mendapatkan booster. "Dengan adanya penurunan ini, kebutuhan vaksin jadi lebih sedikit," katanya.

Budi mengatakan, vaksin yang telah kedaluwarsa akan dimusnahkan. Tapi, dia tak menyebutkan jumlah persisnya. Dia hanya bilang bahwa vaksin yang telah usang itu kebanyakan merupakan vaksin donasi.

Dia menjelaskan, per April 2022, pemerintah sudah menerima 474 dosis vaksin Covid-19. Sekitar 343 juta dosis di antaranya merupakan vaksin yang dibeli pemerintah. Sedangkan sisanya, sekitar 130 juta dosis, merupakan vaksin hibah atau donasi.

Vaksin yang kedaluwarsa itu, ujar Budi, kini berada di lemari es penyimpanan di seluruh provinsi. Alahasil, vaksin usang memenuhi gudang penyimpanan. Padahal, Indonesia bakal kedatangan 74 juta dosis vaksin Covid-19 baru hingga akhir tahun 2022.

"Penting untuk dilakukan (pemusnahan vaksin kedaluwarsa) segera agar tidak menghambat program-program vaksinasi berikutnya karena gudang-gudang penuh," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement