REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Di Indonesia kue kering biasanya disajikan untuk kerabat dan tamu yang berkunjung saat hari raya. Peluang usaha kue kering saat ini sangat menguntungkan karena merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat. Kue akan lebih laris di hari-hari besar keagamaan seperti saat Lebaran, Natal, Imlek, dan hari besar lainnya.
Peluang usaha yang menguntungkan inilah yang mendorong Syarifatunnisa atau yang lebih akrab di panggil Nisa membuka usaha kue kering. Produknya berbahan utama dari coklat. Nisa merupakan alumnus Program Studi Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi.
Nisa sudah membuka usaha kue keringnya saat ia masih berseragam putih abu-abu. Ia membuka usaha di rumahnya sendiri di Sukabumi dengan brand Hazel Chocolatier. Nama itu diambil dari nama keponakannya.
“Saya membuka usaha ini sejak saya SMA karena awalnya saya suka coklat dan coba untuk bikin sendiri. Ternyata setelah dicoba, muncul ide untuk membuat usaha tersebut. Awalnya hanya dijual ke teman-teman di sekolah. Sampai sekarang alhamdulillah sudah banyak yang menjadi reseller kue kering saya. Setelah keluar sekolah sambil kuliah saya juga menitip kue-kue kering di warung-warung dan sampai saat ini kue kering saya sudah dititip di tempat penjualan oleh-oleh yang ada di Sukabumi,” jelas Nisa.
Berbekal dari ilmu yang sudah didapatkan selama kuliah di Universitas BSI melalui mata kuliah Enterpreneurship, Nisa memperoleh wawasan dan ilmu lebih tentang wirausaha. Ia mencapat tambahan pengetahuan mengenai pemasaran sehingga bisnisnya dapat bertahan lama dan terus mengeluarkan ide-ide serta inovasi terbaru.
“Saya memilih usaha kue kering ini karena menurut saya banyak peminatnya dari mulai anak-anak hingga dewasa. Kue kering ini sangat cocok dibuat sebagai gift atau oleh-oleh, hantaran, dan lain sebagainya apalagi saat hari raya. Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk Universitas BSI karena saat saya berkuliah mendapatkan banyak ilmu untuk membuka usaha. Saya juga diberi kesempatan untuk terjun langsung saat saya tertarik membuka usaha dengan adanya event-event enterpreneur seperti Entrepreneur Fair atau pameran wirausaha,” papar Nisa.
Erika Mutiara selaku koordinator BSI Entrepreneur Center (BEC) Universitas BSI kampus Sukabumi merasa bangga dengan pencapaian yang diraih oleh Nisa. Menurutnya, BEC sebagai lembaga yang menaungi entrepreneur di kampus Universitas BSI sudah terbukti mencetak mahasiswanya menjadi seorang entrepreneur.
“Saya turut bangga tentunya atas apa yang dicapai oleh Alumni Universitas BSI kampus Sukabumi. Saya berharap ke depannya Nisa lebih sukses lagi dan bisnisnya bisa berkembang pesat,” tandasnya.