Ahad 29 May 2022 18:08 WIB

Salim Segaf di Milad PKS: Kebersamaan adalah Kunci Keberhasilan

Kolaborasi berhasil jika diikuti dengan pemikiran-pemikiran cemerlang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Al Jufri menghadiri Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5/2022). Milad ke-20 PKS yang dihadiri oleh ribuan anggota simpatisan PKS, ketua umum partai dan tokoh-tokoh nasional itu bertemakan Kolaborasi Melayani Indonesia. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Al Jufri menghadiri Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5/2022). Milad ke-20 PKS yang dihadiri oleh ribuan anggota simpatisan PKS, ketua umum partai dan tokoh-tokoh nasional itu bertemakan Kolaborasi Melayani Indonesia. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merayakan Milad ke-20 secara luring di Istora Senayan, Jakarta. Dalam acara yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu mengangkat tema "Kolaborasi Melayani Indonesia".

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri menjelaskan bahwa kolaborasi atau kebersamaan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Berhasilnya kolaborasi sudah terbukti ketika berbagai elemen memiliki tujuan yang sama untuk kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga

"Sejarah perjuangan bangsa ini membuktikan, dengan kolaborasi para santri, para pelajar, dan seluruh komponen bangsa, kita mampu merebut kemerdekaan. Kebersamaan merupakan kunci keberhasilan," ujar Salim dalam pidato kebangsaannya di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5/2022).

Dalam menghadirkan kolaborasi tersebut, perlu ada satu titik temu yang sama dari semua pihak dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Ia mencontohkan kolaborasi antara Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir.

"Kita lihat dengan tokoh lain yang berbeda agama mereka bisa bersama-sama membangun Indonesia. Ini membuat kita saling kuat, solid untuk membangun bangsa kita," ujar Salim.

Kendati demikian, ia menilai bahwa kolaborasi juga tak berhasil sepenuhnya jika tak diikuti oleh pemikiran-pemikiran yang cemerlang. Pemikiran-pemikiran yang baik dinilainya dapat mengantarkan Indonesia menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang baik dari luar maupun dalam negeri.

"Ubah cara komunikasi kamu maka akan merubah dunia. Dengan mengubah kata maka kita akan mengubah bangsa yang kita cintai," ujar mantan Menteri Sosial itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement