Ahad 29 May 2022 02:35 WIB

PKS Capreskan Raffi Ahmad, Pengamat Sebut Hanya Candaan Politik

Raffi Ahmad juga sempat disebut sebagai calon di Pilgub DKI.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ilham Tirta
Selebritas Raffi Ahmad.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Selebritas Raffi Ahmad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menanggapi terkait Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah DPP PKS, Zulkieflimansyah yang mengusulkan Raffi Ahmad sebagai calon presiden (capres) 2024 dari PKS. Menurutnya, itu candaan politik dari PKS saja.

"Ya itu candaan agar mendapatkan pemberitaan di kalangan anak-anak muda. Itu strategi PKS untuk bisa menjangkau kalangan milenial. Itu tidak serius. Karena karakter PKS itu jika usung Cawapres akan prioritaskan atau paksakan dari internal dulu," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, jika di internal tidak ada yang terlalu menjual, maka baru dicari dukungan dari figur eksternal. Dari figur eksternal pun bukan artis. Karena itu, Raffi Ahmad itu hanya menjadi komoditas politik.

"Ketika ramai-ramai bicara soal Pilkada DKI, Raffi Ahmad juga disebut sebut didukung maju Cawagub, lalu hingga kini pemberitaan itu hilang dan itu hiburan politik saja," ujar dia.

Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah mengusulkan figur baru capres 2024. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menominasikan artis sekaligus pengusaha Raffi Ahmad sebagai capres 2024. "Sebagai Ketua DPP PKS yang bertanggungjawab terhadap pembinaan kepala-kepala daerah PKS, (Jumat) malam ini di Jakarta dalam rangka milad PKS yang ke-20. Kami kepala-kepala daerah dari PKS ngumpul-ngumpul bahas pilpres," kata Zulkiefli dikutip Republika.co.id dari akun Twitter, @bangzul_ntb di Jakarta, Sabtu (28/5/2022).

Menurut dia, negeri ini membutuhkan cara berpikir baru. Pasalnya, tantangan ke depan bagi Indonesia benar-benar baru dan menantang. Karena itu, dibutuhkan sosok baru sebagai capres untuk diusung dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement