Jumat 20 May 2022 07:26 WIB

Koalisi Dini Poros Tengah dan Figur tak Berpartai yang Diperhitungkan

Para elite partai politik secara perlahan sudah mulai menginjak pedal gas.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Koalisi Indonesia Bersatu
Foto:

Gencar cari bentuk pasangan

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Andy Fefta Wijaya menilai, wajar saat ini banyak pihak termasuk parpol ini memasangkan beberapa tokoh potensial untuk maju menjadi capres dan cawapres 2024. Kini parpol tengah gencar mencari bentuk calon capres dan cawapres ideal yang bakal laku untuk dijual ke masyarakat.

"Koalisi yang terbentuk ketika itu pun cenderung berbasis pada pilihan capres. Figur capres dan elektabilitasnya seolah menjadi batu penjuru bagi pembentukan koalisi partai," ujar Andy pada Jumat (20/5).

Prabowo Subianto dan Puan Maharani santer dibicarakan, kini mencuat nama Prabowo Subianto disandingkan dengan Erick Thohir. Dari calon pasangan yang sudah muncul seperti Prabowo-Puan, Andy melihat sosok pasangan ini memiliki kelemahan. Kelemahannya bukan pada Prabowo melainkan pada sosok Puan. 

"Hingga saat ini sosok Puan masih sangat lemah jika disandingkan dengan Prabowo atau capres potensial lainnya," ucapnya.

Jika ingin menyandingkan Puan dengan capres potensial yang ada, parpol pengusung harus bekerja ekstra keras untuk menaikan elektabilitas cucu Proklamator RI tersebut.

Sedangkan pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir, dinilai Andy, jauh lebih bagus jika dibandingkan Prabowo dengan Puan. Ini dikarenakan elektabilitas Erick masih jauh di atas Puan.

Meski elektabilitas Erick masih di atas Puan, namun Andy meminta, agar Erick untuk terus bekerja keras. Ini agar capaian kinerja di BUMN tercapai dan elektabilitas meningkat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement