Ahad 15 May 2022 23:49 WIB

Menkes Sampaikan Usulan RI untuk Pembentukan Dana Darurat Asean

RI menilai dana darurat bisa membantu negara hadapi pandemi yang akan datang

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN tersebut membahas sejumlah isu kesehatan seperti standar protokol kesehatan antarnegara ASEAN.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN tersebut membahas sejumlah isu kesehatan seperti standar protokol kesehatan antarnegara ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan usulan Indonesia untuk pembentukan dana darurat ASEAN untuk pandemi. Dana darurat itu bisa membantu negara-negara terdampak pandemi agar bisa digunakan tidak hanya untuk COVID-19 tetapi juga untuk pandemi yang akan datang.

"Untuk ASEAN, saat ini kita sudah memiliki dana darurat khusus untuk COVID-19, yaitu ASEAN COVID-19 Response Fund yang difasilitasi pengelolaannya oleh Sekretariat ASEAN. Pengumpulan dana bersifat voluntary dan terbuka untuk dukungan dari negara mitra," ucap dia.

Dana tersebut dapat digunakan untuk mendukung kesiapsiagaan dan respon, termasuk mendanai proyek-proyek peningkatan kapasitas negara-negara anggota ASEAN, Sejak diadopsi pada akhir tahun 2020, hingga saat ini sudah terkumpul dana pledge 30 juta yang sudah terkumpul 25 juta dan yang sudah terpakai 10 juta untuk pengadaan vaksin. Kontribusi Indonesia sebesar 150 ribu dolar AS.

"Emergency fund yang sudah maju adalah G20, sudah ada persetujuan dari negara-negara G20 untuk mengadakan dana darurat ASEAN tersebut. Karena sebenarnya kita juga berfikir kalau dunia sudah ada emerging fund, maka untuk skala ASEAN juga bisa mengikuti dan mensinergikan dengan mekanisme yang ada saat ini untuk COVID-19," katanya dalam keterangan tertulis, Ahad (15/5).

Untuk saat ini, kata Menkes, pihaknya juga akan menyelesaikan pembentukan Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN atau ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED). Saat ini masih dalam tahap membereskan center-center untuk prevention, detection (surveilans), dan response dulu. 

"Nanti sudah terbentuk yang prevention, surveilans, detection, dan response, ini kita akan diskusikan mengenai kebutuhan adanya fund untuk pandemi, beyond COVID-19 di kawasan ASEAN ini," tambah Menkes Budi. 

"Kalau nanti sudah terbentuk Insya Allah Presiden Jokowi pada saat Keketuaan Indonesia untuk ASEAN tahun 2023, akan bisa meluncurkan fund tersebut yang khusus untuk membantu negara-negara yang kesulitan pada saat mengalami krisis kesehatan," tuturnya. 

Terkait emergency fund hasil G20 terakhir di Amerika, Menkes mengaku dirinya bersama Menteri Keuangan RI Sri Mulyani siap membantu pelaksanaan emergency fund untuk membantu negara-negara yang terkena pandemi di manapun di seluruh dunia. Ini adalah inisiatif dari presidensi G20 terakhir di Amerika. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement