Selasa 10 May 2022 09:55 WIB

Megawati Kembali Terima Gelar Profesor, Kali Ini dari Seoul Institute of the Arts

Gelar profesor pertama Megawati dari Universitas Pertahanan

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Nashih Nashrullah
Megawati Soekarnoputri.  Gelar profesor pertama Megawati dari Universitas Pertahanan
Foto: istimewa
Megawati Soekarnoputri. Gelar profesor pertama Megawati dari Universitas Pertahanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendarat di Seongnam, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Ahad (8/5) waktu setempat. Kehadiran Megawati di Korsel dalam rangka menghadiri acara pelantikan presiden terpilih Korsel, Yoon Suk Yeol, sekaligus menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA). 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, pihak SIA memberikan gelar profesor tersebut karena Megawati dinilai berkontribusi serta berkomitmen  memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea, serta perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.

Baca Juga

"Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara,” dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/5).

Dia mengatakan, hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. “Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan,” ujar dia.  

Gelar dari SIA bukan yang pertama dari Korsel untuk Megawati. Sebelumnya, Megawati juga menerima gelar doktor honoris causa dari beberapa universitas di Korea.

Pemberian gelar profesor dari SIA ini, menurut Hasto, menjadi penting di tengah ketegangan hubungan Selatan dan Utara saat ini, terutama setelah Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal balistik. 

"Sebab Ibu Mega yang konsisten dalam membangun dan mewujudkan perdamaian di Korea, diharapkan dengan kepemimpinan Ibu Mega yang diterima kedua belah pihak, dalam membantu proses dialog bagi masa depan peninsula itu. Dan di sinilah pemberian profesor kehormatan diberikan kepada Ibu Megawati dari Seoul Institute of the Arts. Karena memang pendekatan kebudayaan itu suatu hal yang sangat penting," katanya.  

Hasto menambahkan, sebelum gelar profesor kehormatan diberikan kepada Megawati, SIA juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan. Hasto mengatakan, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di Indonesia yang memiliki Badan Kebudayaan.  

"Kebudayaan sebagai ruang dialog dalam politik itu juga hanya diwujudkan PDI Perjuangan. Kita punya Badan Kebudayaan yang terbukti efektif dalam menjabarkan Pancasila melalui jalan Trisakti," kata Hasto.  

"Bahkan selama bulan puasa, menjelang sahur dan buka puasa, kita adakan kegiatan. Begitu pun pada saat peringatan hari besar agama lain. Ini wujud Badan Kebudayaan mengangkat seluruh perspektif kebudayaan dalam peristiwa-peristiwa yang mengangkat religiusitas bangsa ini," katanya. 

Gelar profesor kehormatan dari SIA ini akan menjadi yang kedua untuk Megawati. Sebelumnya, pada Juni 2021, Megawati menerima gelar Profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI di Bidang Kepemimpinan Strategik.    

Baca juga: Jokowi ke Amerika Serikat, Anies ke Inggris, Jerman, dan Prancis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement