Senin 18 Apr 2022 23:55 WIB

Masalah Stunting Masih Menjadi Perhatian di Kota Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta siapkan beragam program untuk entaskan masalah stunting

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, persoalan stunting masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di Kota Yogyakarta. Stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi pada seribu hari pertama usia anak yakni dari masa kandungan hingga usia dua tahun.
Foto: istimewa
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, persoalan stunting masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di Kota Yogyakarta. Stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi pada seribu hari pertama usia anak yakni dari masa kandungan hingga usia dua tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, persoalan stunting masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di Kota Yogyakarta. Stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi pada seribu hari pertama usia anak yakni dari masa kandungan hingga usia dua tahun.

Menurut Heroe, terjadinya stunting tidak hanya karena kemiskinan. Namun, stunting disebabkan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pemberian makanan bergizi pada anak.

"Juga dikarenakan rendahnya pemahaman tentang pengolahan dan pemberian makanan bergizi untuk anak, baik yang sedang dikandung, sedang disusui maupun yang berusia hingga dua tahun," kata Heroe.

Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk menekan stunting di Kota Yogyakarta. Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui dijalankannya berbagai program oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

 

"Pemkot telah melaksanakan berbagai program kegiatan, seperti dapur balita mbagehi ngluwihi, yandu anak, pemberian makanan tambahan, edukasi ibu hamil dan ibu balita," ujar Heroe.

Selain itu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP PKK) Kota Yogyakarta juga diminta untuk terus menjaga sinergitas dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, TP PKK dan OPD harus berjalan beriringan.

Menurut Haryadi, TP PKK memiliki peran untuk membantu program pemerintah melalui gerakannya, termasuk dalam mengatasi stunting. Untuk itu, ia juga meminta agar seluruh TP PKK agar lebih proaktif dalam melakukan pembinaan dan memberdayakan masyarakat.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus dan para kader PKK yang selama ini telah menjadi mitra yang sangat baik bagi Pemkot Yogya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Yogya," kata Haryadi.

Selain itu, Haryadi juga menekankan agar program-program TP PKK wajib untuk dipahami oleh seluruh OPD yang bersangkutan. Dengan begitu, katanya, dalam penyusunan program dan kegiatan, keduanya bisa saling mengisi dan melengkapi dalam terwujudnya pembangunan di Kota Yogya yang lebih optimal.

Ada beberapa program unggulan yang saat ini menjadi fokus TP PKK Kota Yogyakarta. Tidak hanya penanganan stunting, namun juga adanya program menuju PHBS, peduli KIA, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat berkualitas, menuju keuangan sehat, serta mewujudkan keluarga sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement