Senin 18 Apr 2022 21:12 WIB

Pelni Lakukan Penyesuaian Rute untuk Mudik 2022

untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang di lintasan favorit. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Calon penumpang kapal laut melihat jadwal kapal sebelum membeli tiket di depan kantor Pelni Cabang Sorong di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (18/4/2022). Pelni memastikan akan melakukan penyesuaian rute dan operasional kapal untuk angkutan mudik Lebaran 2022.
Foto: Antara/Olha Mulalinda
Calon penumpang kapal laut melihat jadwal kapal sebelum membeli tiket di depan kantor Pelni Cabang Sorong di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (18/4/2022). Pelni memastikan akan melakukan penyesuaian rute dan operasional kapal untuk angkutan mudik Lebaran 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memastikan akan melakukan penyesuaian rute dan operasional kapal untuk angkutan mudik Lebaran 2022.

Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro, mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang di lintasan favorit. "Kita sesuaikan rute juga dengan kapal. Untuk ruas yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang dilakukan peningkatan frekuensi (pelayaran kapal)," kata Yahya dalam Webinar Mudik Aman Mudik Sehat FMB9, Senin (18/4/2022). 

Baca Juga

Yahya menjelaskan, beberapa frekuensi pelayaran yang ditambah seperti Semarang dan Surabaya. Dia menegaskan hal tersebut dilakukan juga untuk menenuhi syarat okupansi untuk PPKM level 1 dan 2 yaitu 100 persen serta level 3 dan 4 yakni 70 persen. 

"Sehingga ini (memenuhi syarat okpansi) dilakukan dengan penambahan frekuensi," ungkap Yahya. 

Yahya memastikan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memindahkan sementara operasional kapal di lintasan yang trafik penumpangnya tidak ramai. Dia mengatakan, dengan adanya penambahan frekuensi maka kapal yang di lintasan tidak padat penumpang dipindah ke lintasan yang ramai penumpang. 

Pelni memprediksi pelabuhan dengan penumpang tertinggi yaitu Makassar, Surabaya, Balikpapan, Ambon, Bau-bau, dan Batam. Begitu juga dengan Sorong, Tanjung Priok, Belawan, Jayapura, Manokwari, Kumai, Kupang, Semarang, dan Tarakan. 

"Jadi ini harapan kita bagaimana mengetahui ruas yang padat. Langkah kita memindahkan sementara kapal di jalur yang tidak padat ke ruas yang padat itu," jelas Yahya. 

Berdasarkan survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan, diprediksi orang bepergian menggunakan transportasi laut sekitar 1,4 juta penumpang. Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Mugen S Sartoto memastikan, kapal juga sudah disiapkan untuk untuk mengantisipasi peningkatan penumpang. 

"Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.186 unit dengan kapasitas 2,46 juta orang penumpang," ujar Mugen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement