Senin 18 Apr 2022 16:58 WIB

PBPMI Ikut Dukung Pengurus DPP KNPI di Bawah Haris Pertama

Ervan berharap, KNPI kembali menjadi induk organisasi pemuda yang menyatukan.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama.
Foto: Kementan
Ketua Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pimpinan Besar Pemuda Muslim Indonesia (PBPMI) tegak lurus mendukung pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang sah di bawah Ketua Umum Haris Pertama. Ketua Umum BPMI Ervan Taufiq mengatakan, pihaknya mengikuti Kongres Pemuda XVI KNPI yang bakal dilaksanakan di Maluku Utara pada 15-22 Mei 2022.

Menurut dia, PBPMI sebagai organisasi kepemudaan (OKP) yang menjadi salah satu penandatangan deklarasi Jakarta dan cikal bakal berdirinya KNPI, juga menjadi peserta Kongres KNPI XV di Bogor pada 18-22 Desember 2018. Dia menyebut, PBPMI menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah pelaksanaan kongres yang secara sah menjadikan Haris Pertama sebagai ketua umum KNPI.

"Maka sebagai organisasi keislaman pemuda yang memiliki tujuan untuk melaksanakan Islam sepenuh penuhnya dan seluas-luasnya, sudah menjadi konsekuensinya untuk setia kepada keputusan kongres dan taat pada komitmen awal," ujar Ervan dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (18/4/2022).

Menurut dia, cara yang dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan pengurus DPP KNPI yang menggelar kongres sendiri bisa mendegradasi nilai dan posisi KNPI. Hal itu menjadi preseden buruk bagi pemuda yang berkecimpung di organisasi akan datang.

Ervan mengatakan, keputusan Kongres KNPI XV di Bogor, menetapkan Haris mengungguli Noer Fajrieansyah dalam perebutan kursi ketua umum KNPI. “Saat itu, Haris meraih 84 suara sah mengungguli Noer dengan 82 suara hingga terpilih sebagai ketua umum DPP KNPI periode 2018-2021," ujarnya.

Oleh karena itu, Ervan berharap, KNPI kembali menjadi induk organisasi pemuda yang menyatukan visi, misi, dan langkah bersama dalam membangun OKP sebagai kader pemimpin bangsa. "Seperti apa bangsa Indonesia ke depan jika para pemuda sebagai penerus perjuangan, calon pemimpin yang akan datang lebih suka berpecah belah dan berseteru terus menerus," kata Ervan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement