Senin 26 Jun 2023 08:29 WIB

Diskusi di Solo, KNPI Dorong Pembangunan Ekonomi Umat Lewat Nahdlatut Tujjar

Ia menjelaskan, embrio berdirinya NU berasal dari tiga organisasi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Acara Nahdlatut Tujjar Fest dan Diskusi Publik di UIN Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah.
Foto: Dok. Web
Acara Nahdlatut Tujjar Fest dan Diskusi Publik di UIN Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) M. Ryano Panjaitan mengatakan mahasiswa atau pemuda sebagai agen penggerak perubahan di negeri ini yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tumbuh dan tangguh. Hal tersebut disampaikan Ryano di sela-sela acara Nahdlatut Tujjar Fest dan Diskusi Publik di UIN Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah, seperti dilansir pada Senin (26/62023). 

Ia menjelaskan, embrio berdirinya NU berasal dari tiga organisasi. Masing-masing bergerak dalam bidang yang berbeda, Nahdlatut Tujjar pada tahun 1918 yang bergerak dalam bidang ekonomi, Taswirul Afkar yang bergerak dalam bidang keilmuan dan budaya pada tahun 1922, dan Nahdlatul Wathon yang bergerak dalam bidang politik melalui bidang pendidikan pada tahun 1924. 

Baca Juga

Tiga hal ini merupakan pilar NU yang meliputi wawasan ekonomi kerakyatan, wawasan keilmuan, sosial budaya dan wawasan kebangsaan

"Sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir dikalangan mahasiswa dan pemuda. Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Ryano.

Menurutnya peran pemuda sangat strategis dan penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Konsep nahdlatut tujar sangat relevan dengan aktivispreneur yang saat ini tengah bangun oleh KNPI demi memajukan Indonesia.

"Tentu saya sangat bangga dengan konsep nahdlatut tujar yang ada pada mahasiswa nahdliyyin. Karena Aktivis NU punya kekuatan idelalisme, moralitas yang tinggi, dan jejaring yang luas," Ryano menegaskan.

Kegiatan tersebut ditutup dengan pameran bazar UMKM dan mini konser atas kolaborasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan Dewan Pimpinan Pusat KNPI. Acara tersebut juga dihadiri oleh Saidah Sakwan, MA (Pimpinan Baznas), M. Arief Rosyid Hasan (Komisioner Independen BSI) dan Ahmad Safruddin (Ketua UMKM Mahasiswa Jawa Tengah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement