Ahad 17 Apr 2022 02:45 WIB

Kapolda Lampung: Warga Lawan Begal akan Diberi Penghargaan

Masyarakat Lampung diminta tidak takut melawan begal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno.
Foto: Polda Lampung
Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno mengatakan, warga di Lampung yang melakukan perlawanan terhadap pembegalan, akan diberikan penghargaan. Hal tersebut menanggapi berita viral adanya korban begal menjadi tersangka. 

“Jika ada warga Lampung yang melawan pelaku pembegalan maka akan langsung diberi penghargaan," kata Kapolda Lampung Hendro Sugiatno di Bandar Lampung, Sabtu (16/4/2022).

Baca Juga

Ia menyatakan, di wilayah Lampung, masyarakat jangan takut melawan begal, kalau ada begal yang terbunuh oleh korban begal karena membela diri dan mempertahankan barangnya, kasusnya tidak diproses. “Dan korban yang dapat melumpuhkan pelaku begal akan diberi penghargaan," katanya.

Viralnya pemberitaan korban begal yang dijadikan tersangka menimbulkan kontra di masyarakat. Warga yang berusaha mempertahankan harta dan nyawanya melakukan perlawanan sehingga pelaku begal berhasil dibunuh. Ironisnya pelaku begal lainnya yang masih hidup malah dijadikan saksi.

Berdasarkan pemberitaan Republika.co.id terakhir, Jumat (25/3/2022), aksi begal motor terjadi di Lampung, Jazni (44 tahun), warga Kampung Pisang Indah, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Waykanan, Lampung, terkapar meninggal dunia dengan luka tiga tusukan benda tajam di tubuhnya.

Aksi pencurian dengan kekerasan (curas) atau dikenal dengan begal motor tersebut terjadi di jembatan jalan poros Kampung Pisang Indah, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Waykanan, Lampung, Jumat sekira pukul 06.00. Korban bersimbah darah terkapar di pinggir jalan sudah tidak bernyawa.

Tim dari Polda Lampung mendampingi jajaran Polres Waykanan untuk mengejar pelaku curas yang telah menghilangkan nyawa seorang warga. Kronologinya, korban yang mengendarai motor Honda jenis Beat warna merah berniat ingin menjemput anak kandungnya yang mondok (sekolah) di Pondok Pesantren Pisang Baru, Waykanan.

Seorang warga di jalan poros Kampung Pisang Indah kaget melihat sesosok orang tergeletak di jalan sudah bersimbah darah pagi itu. Ia melihat ada tiga tusukan luka di tubuh korban, yakni di dada, paha, dan perut. Sedangkan, motornya tidak ditemukan berada di dekat korban. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement