REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan stok vaksin yang sudah didistribusikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Juli 2022, termasuk kebutuhan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Hal ini disampaikan untuk merespons munculnya antrean masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi booster di sejumlah daerah.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya saat ini memiliki stok vaksin sebanyak 50 sampai 60 juta. Sedangkan vaksin yang sudah didistribusikan ke daerah mencapai 7 hingga 10 juta dosis.
"Stok vaksin yang beredar saat ini ada sekitar 7 sampai 10 juta dosis. Jadi kita cukup sampai bulan Juli, termasuk untuk booster," kata Nadia kepada Republika.co.id, Senin (28/3/2022).
Nadia menyebut masyarakat tak perlu cemas tidak kebagian vaksin booster. Masyarakat juga tak perlu berdesak-desakan mengantre di lokasi vaksinasi. "Iya (masyarakat tidak perlu desak-desakan untuk dapatkan booster)," katanya.
Namun nyatanya di lapangan, antrean masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster masih saja terjadi. Menurut Nadia, antrean terjadi karena pihaknya membatasi jumlah vaksin yang disediakan di tiap gerai vaksinasi per harinya. Jumlah vaksin yang disediakan per hari disesuaikan dengan jumlah masyarakat yang sudah mendaftar.
"Jumlah vaksin uang yang disediakan bisa kita sesuaikan. Makanya, masyarakat harus daftar terlebih dahulu agar bisa disediakan sesuai kebutuhan. Jangan sampai vaksinnya terbuang karena tidak terpakai," kata dia.
Antrean panjang masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster terjadi di sejumlah daerah. Misalnya di Surabaya, Jawa Timur, dan di Yogyakarta. Melonjaknya animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin penguat ini terjadi usai pemerintah memperbolehkan masyarakat yang sudah mendapat vaksin booster untuk melaksanakan mudik Lebaran 2022.