REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon, menjelaskan maksud cuitannya yang menyebut soal dibutuhkannya pawang utang. Hal tersebut ia ungkapkan lantaran Indonesia dinilai memiliki banyak utang.
"Iya kita kan banyak utang ya, kita harus ada cara dong bagaimana bisa mengembalikan utang itu dan tidak membebani masyarakat," kata Fadli disela-sela sidang Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/1).
Menurutnya,Indonesia kesulitan membayar pokok utang. Bahkan dikatakan Fadli seperlima APBN habis hanya untuk membayar bunga utang. "Menghabiskan kalau tidak salah sampai empat ratusan triliun untuk utang. Bayangkan, hampir seperempat APBN kita seperempat atau seperlima APBN kita untuk membayar bunga utang. Belum pokoknya," ucapnya.
"Jadi, kita memang butuh pawang utang. Orang yang bisa merestrukturisasi apa segala macam," katanya.
Ia menambahkan, Presiden mempunyai visi untuk tidak menambah utang. Menurutnya seharusnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bisa menjalankan visi Presiden Jokowi tersebut secara baik.
"Menurut saya harusnya visi presiden itu yang diambil. Jangan kita menambah utang. Utang negara akan memberi kita dan bahaya kalau pada saat kita tidak bisa membayar utang itu bisa default dan lain-lain," ucapnya.
Fadli menyampaikan cuitan soal pawang utang di akun Twitter-nya @fadlizon pada Senin (21/3) lalu. Kicauan tersebut disampaikan Fadli di tengah ramainya soal aksi pawang hujan di ajang MotoGP Mandalika.
"Selain pawang hujan, kita memang perlu pawang utang," kata Fadli dalam kicauannya.