REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengaku sepakat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal penyederhanaan surat suara. KPU menilai upaya penyederhanaan desain surat suara dapat menekan anggaran Pemilu 2024.
"Penyederhanaan surat suara bisa menjadi salah satu opsi untuk menekan anggaran pemilu. Dengan penyederhanaan ini, biaya cetak bisa direduksi," kata Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa Nur Agustyati, di Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Lebih lanjut, Ninis mengatakan sejumlah usulan lainnya dari Perludem terkait dengan upaya untuk menekan atau menghemat anggaran penyelenggaraan pemilu. Menurutnya, perhelatan pemilu memang membutuhkan biaya yang besar. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar. Jumlah pemilih di Pemilu 2019 sekitar 190 juta, jumlah petugas sekitar tujuh juta, dan wilayah geografisnya juga berbeda-beda. Belum lagi, persiapan pemilu di masa pandemi yang juga tidak murah.
"Jadi, pasti ada konsekuensi biayanya. Akan tetapi, tentu ada beberapa hal yang bisa dihemat," kata Ninis.
Langkah pertama yang dapat dilakukan, ujar Ninis, KPU bisa memanfaatkan teknologi dalam rekapitulasi suara. Kedua, masa tugas penyelenggara pemilu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dapat diperpanjang, mengingat anggaran dalam proses rekrutmen tidak murah.
"Anggaran yang tidak berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pemilu juga bisa dihemat, misalnya untuk kendaraan," tambah Ninis.
Sebelumnya, terkait dengan upaya KPU untuk memangkas anggaran Pemilu 2024, Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik mengatakan pihaknya melakukan penyederhanaan desain surat suara dan formulir. Menurutnya, penyederhanaan desain surat suara dan formulir dapat mengurangi penggunaan kertas sehingga anggaran Pemilu 2024 dari sisi logistik pun dapat dihemat.
Ia mengemukakan hal tersebut dalam kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan Desain Surat Suara dan Formulir yang Disederhanakan untuk Pemilu Tahun 2024, di Halaman Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (22/3/2022). Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Ilham Saputra mengatakan penyederhanaan desain surat suara dan formulir berkemungkinan menghemat anggaran logistik pemilu sekitar 50 sampai 60 persen.