Sabtu 19 Mar 2022 15:15 WIB

Dinas Perdagangan Sebut 2.500 Ton Minyak Goreng Curah Tiba di Mataram

Minyak goreng ini untuk memenuhi kebutuhan selama Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Pedagang pengecer membawa jeriken berisi minyak goreng curah yang dibeli dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) di Pasar Masomba di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/3/2022). Minyak goreng curah yang didistribusikan kepada pengecer untuk diedarkan kepada konsumen itu dijual dengan harga Rp11.500 per liter.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Pedagang pengecer membawa jeriken berisi minyak goreng curah yang dibeli dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) di Pasar Masomba di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/3/2022). Minyak goreng curah yang didistribusikan kepada pengecer untuk diedarkan kepada konsumen itu dijual dengan harga Rp11.500 per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengeklaim, sebanyak 2.500 ton minyak goreng curah sudah tiba di sejumlah distributor di Mataram. Minyak curah akan dipatok dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto menuturkan, hal ini sebagai alternatif masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Pendistribusian minyak goreng curah itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa dan Idul Fitri 1443 hijriah," kata Pujianto di Mataram, Sabtu (19/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, sebanyak 2.500 ton minyak goreng curah yang datang ini kurang dari kuota yang dijanjikan sebelumnya yakni 3.000 ton. Kuota ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen dua bulan ke depan. "Alasan pastinya kita tidak tahu, namun kuota 2.500 ton yang sudah ada sekarang kita harapkan bisa optimal memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Uun mengatakan, HET minyak goreng curah di pasaran kini telah ditetapkan Rp 14.000 per liter. Hal itu seiring dengan pencabutan subdisi minyak goreng kemasan oleh pemerintah yang berlaku per tanggal 17 Maret 2022. Sehingga harga minyak goreng kemasan kembali normal.

Karenanya, kehadiran minyak goreng curah dengan HET Rp 14.000 per liter tersebut diharapkan bisa menjadi alternatif masyarakat yang tidak bisa membeli minyak goreng kemasan. "Setelah subsidi dicabut, harga minyak goreng kemasan kini tembus hingga Rp 23.000 per liter, bahkan lebih tergantung dari merek dan kualitasnya," katanya.

Untuk mengantisipasi kekurangan stok minyak goreng curah, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan, termasuk pemberlakuan HET oleh pedagang. "HET minyak goreng curah akan kita awasi agar dapat dilaksanakan sesuai ketentuan dan tidak merugikan konsumen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement