REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, manajemen Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Trans Pakuan masih solid menjadi perusahaan. Trans Pakuan yang mengelola bus hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggunakan sistem pembiayaan bersama atau konsorsium bersama Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kojari).
Bima perlu meluruskan rumor pengunduran diri Dirut Perumda Trans Pakuan Lies Permana Lestari, dan PT Eka Sari Lorena Transport dari konsorsium. "Bu dirut masih bekerja sekarang, dirut masih fokus untuk BTS ya, jadi saya juga luruskan soal pengunduran diri dari Lorena, bukan, bukan mengundurkan diri," kata Bima di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).
Dia menjelaskan, program buy the service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub di Kota Bogor memiliki tahapan. Dalam proses pengelolaan bus Biskita Trans Pakuan, kata Bima, tahap berikutnya Lorena memutuskan untuk tidak ambil bagian.
Pada pertengahan 2022, Biskita Trans Pakuan diproyeksikan menambah armada dan koridor yang masih dalam tahap perencanaa. Biskita Trans Pakuan telah resmi mengaspal di Kota Bogor sejak 2 November 2021. Total ada 49 unit yang melayani masyarakat, yang keberadaannya menggantikan 147 angkutan kota (angkot) sesuai target pada akhir 2021.
Saat ini, Biskita Trans Pakuan mengaspal di empat koridor, yakni di koridor 1 rute Terminal Bubulak-Yasmin-Warung Jambu-Baranangsiang/Cidangiang, koridor 2 rute Terminal Bubulak-Stasiun Bogor-KRB-Baranangsiang/Cidangiang-Ciawi, Koridor 5: Ciparigi-Stasiun Bogor, Koridor 6: Parung Banteng-Warung Jambu (melalui R3).
Bima mengaku, masih berkoordinasi dengan pihak terkait proyek BTS tersebut, yakni Dirut Perumda Trans Pakuan Lies Permana Lestari, Ketua Badan Pengawas Kojari Kota Bogor Dewi Djani Tjandera, dan Kepala Dinas Perhubungan Eko Prabowo. "Sampai kemarin saya masih koordinasi," ujarnya.