Rabu 09 Mar 2022 23:08 WIB

Penyerangan Kyai, Kapolres Indramayu: Percayakan pada Polisi

Masyarakat diminta tidak terpancing dengan adanya penyerangan terhadap Gus Farid.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus penyerangan terhadap Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Kabupaten Indramayu, KH Farid Ashr Waddahr (Gus Farid) dan keluarganya, hingga kini masih ditangani pihak Polres Indramayu. Masyarakat pun diminta tidak terpancing.

"Percayakan semuanya kepada pihak Kepolisian. Dan diharapkan (masyarakat) jangan terpancing dengan kejadian itu,’’ ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif saat mengunjungi Gus Farid di kediamannya di kompleks Ponpes An-nur di Desa Tegal Mulya, Indramayu, Rabu (9/3/2022), sore.

Baca Juga

Dalam kesempatan tersebut, Lukman bersama Dandm 0616 menyampaikan turut bela sungkawa. Mereka pun datang untuk memberikan semangat kepada Gus Farid dan keluarganya yang menjadi korban penganiayaan.

Lukman berjanji Polres Indramayu akan mengusut serta memproses pelaku penganiayaan. Dia menyatakan akan menindak tegas pelaku penyerangan tersebut.

Sepupu Gus Farid, H Azun Mauzun, menjelaskan, peristiwa itu bermula saat pelaku, yang diketahui bernama Sakrodin (32 tahun), asal Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, langsung masuk ke rumah Gus Farid. Di dalam rumah itu ada istri Gus Farid, Ning Annah (28) dan keponakannya, Muhammad Haka (18).

Pelaku menanyakan keberadaan Farid dan dijawab tidak ada di rumah. Mendapat jawaban itu, pelaku sempat keluar rumah dan tak lama kemudian masuk lagi ke rumah. Pelaku kemudian menyerang istri dan keponakan Faridh.

"Istri Gus Farid mengalami luka parah. Padahal sedang hamil sekitar empat bulan,’’ kata Azun kepada Republika.co.id, Rabu (9/3/2022).

Tak puas menyerang keluarga Farid, pelaku menuju Mushala Pesantren An-Nur, yang berjarak sekitar 200 meter. Di mushala itu, Farid sedang melakukan wirid bersama jamaahnya. Pelaku masuk ke dalam mushala dan langsung menyerang Farid dengan senjata tajam.

"Lokasi penyerangannya di pengimaman mushala,’’ kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI) tersebut.

Jamaah dan warga yang mengetahui hal itu tidak tinggal diam. Pelaku sempat keroyok massa. Namun, jamaah dan warga bisa mengendalikan diri hingga kemudian berinisiatif membawa pelaku ke Mapolsek Krangkeng.

Farid, istri, dan keponakannya dilarikan ke RSUD Krangkeng. Farid dan keponakannya diketahui menderita luka ringan dan saat ini sudah pulang ke rumah. "Istrinya mengalami luka parah. Sudah dirujuk ke RS Gunung Jati Cirebon,’’ kata Azun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement