Kamis 10 Mar 2022 00:23 WIB

Satgas: Kasus Aktif Nasional Turun 97 Ribu Pekan Ini

Namun kasus aktif masih tetap tinggi per 7 Maret mencapai 448.273 kasus

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran COVID-19 di Jakarta. Per 7 Maret 2022, Satgas mencatat jumlah kasus aktif mencapai sebanyak 448.273 kasus.(ilustrasi)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran COVID-19 di Jakarta. Per 7 Maret 2022, Satgas mencatat jumlah kasus aktif mencapai sebanyak 448.273 kasus.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah kasus aktif nasional pada pekan terakhir mengalami penurunan sebesar 97 ribu kasus, setelah delapan pekan sebelumnya mengalami kenaikan. Namun, menurut dia, angka kasus aktif saat ini masih terbilang tinggi.

Per 7 Maret 2022, Satgas mencatat jumlah kasus aktif mencapai sebanyak 448.273 kasus. “Sehingga seluruh upaya penanganan Covid-19 harus terus dilakukan secara konsisten meskipun kasus di nasional sudah menunjukan penurunan,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (9/3/2022).

Baca Juga

Selain kasus aktif, jumlah kasus positif juga terus menunjukan penurunan. Wiku menyampaikan karakteristik gelombang Omicrom yang dialami oleh sebagian besar negara di dunia, jumlah kasusnya cepat mengalami peningkatan, namun turun dalam waktu yang singkat. Hal inipun terjadi di Indonesia.  

Dalam kurun waktu sekitar satu bulan kemarin, kasus mingguan meningkat sangat tajam menjadi hampir 400 ribu kasus. Namun saat ini jumlah kasus positif turun menjadi 200 ribu kasus.

“Tentunya angka ini masih tinggi dan masih menjadi tugas kita bersama untuk menurunkannya menjadi seperti sebelum puncak yang hanya berkisar 1.000 kasus dalam satu minggu,” kata Wiku.

Penurunan kasus positif ini juga dibarengi dengan penurunan angka keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 nasional selama 10 hari terakhir, yakni dari 38,79 persen menjadi 28,2 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement