REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Wakil Wali Kota Batam Kepulauan Riau Amsakar Achmad menyatakan daerah siap menjalani kebijakan pemerintah untuk membebaskan karantina bagi wisatawan mancanegara. Seiring dengan penurunan penularan kasus covid-19, wisatawan yang hendak menghabiskan waktu di sana bisa masuk tanpa karantina.
Saat ini, kebijakan bebas karantina bagi wisman sedang diuji coba di Bali. "Batam tidak ada persoalan dengan itu," kata Wakil Wali Kota di Batam, Senin (7/3/2022).
Menurut dia, angka penularan COVID-19 di Kota Batam mulai melandai sejak 15 Februari 2022. Hingga kini, penularan terus terjadi penurunan jumlah warga yang terpapar aktif Virus Corona.
"Melihat tren sepertinya tidak ada persoalan dengan itu (pembebasan karantina COVID-19 bagi wisman)," kata dia.
Ia percaya, kebijakan untuk membebaskan karantina bagi wisman telah dibahas lintas kementerian, dengan menganalisa dari berbagai aspek. Keputusan itu juga diambil oleh para pengambil kebijakan yang paling tepat.
Dia mengatakan, apabila wisman bisa datang ke Batam, maka ekonomi daerah setempat akan kembali bergairah. Pendapatan asli daerah juga akan bertambah, karena pajak hotel dan restoran termasuk lima besar penghasilan terbesar.
"Kalau pariwisata bergerak, otomatis hunian hotel tinggi, pajak 10 persen masuk ke kas daerah. Dan kalau orang datang ramai makan di restoran, ada pajak 10 persen," kata dia.
Ia yakin, pembukaan kembali pariwisata akan berkontribusi positif terhadap pajak hotel dan restoran, dan akhirnya meningkatkan APBD Batam. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kebijakan tanpa karantina untuk turis tidak hanya diberlakukan di Balu, melainkan juga di Batam dan Bintan.