Selasa 08 Mar 2022 03:59 WIB

Kasus Harian Covid-19 dan BOR RS Mulai Melandai

Pemerintah terus berupaya positivity rate bisa di bawah 5 persen.

Rep: Rr laeny sulisyawati/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan menunjukkan ampul vaksinasi booster di Kantor Bank DKI Kantor Layanan Juanda, Jakarta Sabtu (5/3).
Foto: Dok Bank DKI
Tenaga kesehatan menunjukkan ampul vaksinasi booster di Kantor Bank DKI Kantor Layanan Juanda, Jakarta Sabtu (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengklaim tren kasus Covid-19 harian dan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit (RS) di Indonesia saat ini mulai melandai. Kendati demikian, pemerintah terus berupaya positivity rate bisa di bawah 5 persen.

"Perkembangan hingga 6 Maret 2022, keterisian tempat tidur dan ruang perawatan intensif yaitu 29 persen dari total kapasitas nasional. Kami harapkan tetap terus turun dan tak bertambah," ujar Reisa saat mengisi konferensi virtual Radio Kesehatan bertema Siapkah Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, pemerintah mengupayakan pandemi terkendali dengan salah satu indikator positivity rate yaitu harus sesuai target di bawah 5 persen. Selain itu, pemerintah juga melakukan kesiapan menuju endemi Covid-19 dengan peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan vaksin penguat (booster). Selain itu, peningkatan surveilans dengan tes, pelacakan, jaminan fasilitas kesehatan.

Ia menambahkan, strategi pandemi ke endemi yang ditetapkan presiden Joko Widodo harus dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian karena harus dilihat berbagai sisi, tak hanya sains kesehatan saja melainkan juga sisi sosial, budaya, dan ekonomi.  Sehingga, keputusannya lebih baik dan tepat.  Ia menyontohkan ini sama seperti negara yang melakukan pencabutan pembatasan kebijakan pembatasan Covid-19 dengan berbagai pendekatan, tak hanya kesehatan saintifik saja. "Itu yang kami harapkan," katanya.

Ia menambahkan, transisi pandemi jadi endemi perlu dilakukan secara bertahap. Itulah sebabnya, dia melanjutkan, pemerintah kini menyiapkan peta jalan untuk normalisasi aktivitas masyarakat dengan kebijakan pengendalian virus dengan target hospitalisasi dan kematian tetap di level yang rendah. Di satu sisi, Reisa juga meminta harus ada kerja sama semua pihak untuk bersiap hidup normal berdampingan dengan Covid-19. 

"Masyarakat berperan penting juga untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Kita juga belajar bagaimana mulai berdampingan dengan adaptasi kebiasaan baru yang dilakukan setiap hari," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement