Senin 07 Mar 2022 07:28 WIB

Laskar Ganjar Puan: Mayoritas Masyarakat Tolak Pemilu Ditunda

Laskar Ganjar Puan menyatakan mayoritas masyarakat tolak tiga periode Presiden

Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan, Mochtar Mohamad, menyatakan mayoritas masyarakat tolak tiga periode Presiden
Foto: Dok Istimewa
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan, Mochtar Mohamad, menyatakan mayoritas masyarakat tolak tiga periode Presiden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), H Mochtar Mohamad mengungkapkan dari hasil survei LSI yang d rilis pada tanggal 3 Maret 2022, menyebutkan sebanyak 71 persen atau mayoritas masyarakat menolak perpanjangan masa jabatan presiden (tiga periode). 

Sehingga disebutkannya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) harus mengakhiri masa jabatannya pada 2024 sesuai aturan konstitusi dalam UUD 1945. Hal serupa terlihat dalam survei SMRC pada Desember 2021 menemukan sebanyak 82,5 persen masyarakat menghendaki pemilu tetap dilaksanakan pada 2024.  

Baca Juga

Namun, lanjut dia, jika membaca hasil survei calon Presiden yang dirilis oleh SMRC pada 28 Februari 2022, tiga ketua umum partai pengusul penundaan pemilu terdampak tsunami politik.  

Terukur dari hasil survei tersebut nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebesar 0,6 persen, sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebesar 0,2 persen, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebesar 0,0 persen (tidak terbaca oleh survei dalam simulasi 15 nama). 

"Dari beberapa lembaga survei yang kami hubungi, rata-rata ada gejala lembaga survei tidak ingin merilis elektabilitas partai-partai dengan alasan tertentu," ujar Mochtar Mohamad, Ahad (6/3/2022) dalam kegiatan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Laskar Ganjar Puan (LGP) tingkat Kota Cirebon. 

Menurutnya, jika isu penundaan pemilu terus bergulir, sangat berpotensi bagi preferensi pemilih partai-partai pengusul akan tertarik oleh magnet tiga calon Presiden teratas, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto bersama dengan partai-partai yang mengusung tiga kandidat tersebut.  

"Kondisi tersebut bisa menjadi trigger kegoncangan politik di tubuh partai yang mengusulkan penundaan pemilu sebelum Pemilu Capres dan Pileg pada 14 Februari 2024," kata Mochtar Mohamad. 

Untuk menguatkan konsolidasi organisasi, Rapat Kerja Cabang Laskar Ganjar - Puan (LGP) Kota Cirebon sekaligus melantik pengurus PAC tingkat Kecamatan dan Ranting tingkat Kelurahan. Dengan jumlah peserta utama kurang lebih 200 orang dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Acara dihadiri Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan (LGP), Mochtar Mohamad dan Ketua Umum LGP, Nawang Andi Kusuma, Sekertaris Jenderal LGP, Imam Haryo Pradigdo, berserta beberapa pengurus DPP lainnya. 

Dihadiri pula Ketua dan Sekretaris DPD Laskar Ganjar-Puan (LGP) Jawa Barat, beserta DPC Laskar Ganjar-Puan se-Cirebon Raya (Kabupaten Cirebon, Kuningan dan sekitar).    

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement