Jumat 25 Feb 2022 00:47 WIB

Jelang Puasa, Satgas Pangan Polri Pantau Produsen Sembako 

Satgas Pangan Polri pantau ketersedian bahan pangan jelang puasa Ramadhan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Satgas Pangan (Kasatgas) Polri Irjen Pol Helmy Santika (tengah)
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Kepala Satgas Pangan (Kasatgas) Polri Irjen Pol Helmy Santika (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Pangan Polri memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau menjelang bulan puasa dan lebaran. Karena itu pihaknya akan terus memantau produsen-produsen sembako, termasuk minyak goreng. 

"Kita juga akan pantau produsen-produsen dalam protap tadi untuk bisa ketahui lebih real gimana proporsinya, berapa distributor dan suplay kemana saja," kata Kasatgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/2).

Baca Juga

Karena itu, Helmy memastikan pasokan sembako, khususnya minyak goreng cukup aman untuk bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Kepastian ini didapat setelah Satgas Pangan Polri rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan stakeholder terkait di bidang pangan.

"Dari data penyampaian stok kebutuhan sembako cukup, baik beras, gula, daging sapi, ayam, telur, minyak dan lain-lain," tegas Helmy.

Menurut Helmy, rapat koordinasi ini sebagai langkah awal konsolidasi Satgas pangan dan jajaran pemangku kepentingan lain untuk menyakinkan masyarakat terkait ketersediaan sembako, terutama minyak goreng. Karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying terhadap bahan pokok, minyak goreng misalnya.

"Jelang puasa dan lebaran insya Allah stok aman dan bisa hindari-hindari kepanikan-kepanikan atau beli jumlah lebihi batas sewajarnya apalagi saat situasi pandemi seperti ini," tutur Helmy.

Dengan demikian, Satgas Pangan Polri bersama stakeholder bakal tetap mengawal ketersediaan sembako dan pendistribusiannya. Hal ini juga sebagai antisipasi bulan puasa dan lebaran untuk ketersediaan pangan dan sembako. Dia menegaskan jangan sampai terjadi gejolak harga, kelangkaan barang dalam upaya distribusinya.

"Kami Satgas Pangan komitmen dukung mendorong jangan sampai terjadi hambatan-hambatan dalam distribusi. Kalaupun sekarang masih masuk pandemi sudah ada kebijakan pemerintah untuk hal-hal yang masuk dalam sektor esensial," jelas Helmy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement