Kamis 24 Feb 2022 00:35 WIB

Usulan Pemunduran Pemilu 2024 untuk Cegah Ekonomi Melambat

Pemilu memiliki kecenderungan timbulkan keresahan ekonomi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Pilpres 2024 (ilustrasi). Muncul usulan untuk memundurkan pemilu di 2024 selama dua tahun.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pilpres 2024 (ilustrasi). Muncul usulan untuk memundurkan pemilu di 2024 selama dua tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar, mengusulkan agar pelaksanaan Pemilu 2024 diundur maksimal dua tahun. Mulai bangkitnya perekonomian dalam negeri jadi alasan penting Pemilu 2024 perlu diundur.

"Ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze untuk mengganti stagnasi selama dua tahun masa pandemi. Ya setahun lah, kalau enggak dua tahun maksimal," kata Muhaimin ditemui usai bertemu dengan pelaku UMKM, pebisnis, dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga

Ia optimis memasuki 2022 perekonomian Indonesia memiliki kecenderungan positif yang luar biasa. Dia meyakini akan ada tren  momentum perbaikan serta peluang Indonesia untuk bangkit lebih baik dibandingkan negara manapun.

"Karena itu saya melihat tahun 2024 pemilu yang rencananya kita laksanakan bulan Februari itu jangan sampai prospek ekonomi yang baik itu terganggu karena pemilu," ucapnya.

Dirinya menjelaskan ada tiga kondisi yang kerap muncul saat pemilu. Pertama, terjadinya pembekuan agresivitas ekonomi pelaku saat pemilu. Kedua, terjadinya ketidakpastian ekonomi tiap kali transisi kekuasaan, dan ketiga, pemilu dikhawatirkan memunculkan konflik.

"Oleh karena itu dari seluruh masukan itu saya mengusulkan pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," ujarnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut berharap usulannya tersebut bisa diterima oleh seluruh  partai. Dirinya juga mengaku akan segera menyampaikan usulan tersebut ke pimpinan partai, dan presiden.

"Nah bagaimana apakah bisa betul? Ya nanti kita lihat saja, apakah mungkin bisa diundur atau tidak," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement