Senin 21 Feb 2022 21:58 WIB

TNI-Polri akan Lakukan Pengamanan Ketat Usai Penembakan di Puncak Papua

TNI dan Polri diharapkan tetap menjalankan penegakan hukum yang terarah dan terukur.

Rep: Flori sidebang/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Penembakan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan di Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (19/2/2022).
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan di Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (19/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan di Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (19/2/2022). Dua orang yang terdiri dari prajurit TNI Angkatan Udara (AU) Praka Fermansyah dan warga sipil bernama Glenn Sumampow pun menjadi korban penembakan KKB tersebut.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, TNI-Polri pun akan memperketat pengamanan dan patroli di sekitar lokasi kejadian usai insiden itu. "Hal itu sudah bagian dari prosedur tetap apabila ada gangguan untuk melakukan pengamanan ketat," kata Aqsha kepada Republika, Senin (21/2/2022).

Baca Juga

Aqsha melanjutkan, Polri dan TNI sebagai perbantuannya tetap menjalankan penegakan hukum yang terarah dan terukur. "Untuk TNI sendiri yang bertugas sebagai Satgas Kodim tetap melanjutkan tugasnya dlm mendukung pembangunan Pemerintah Daerah untuk taraf hidup dan mensejahterakan masyarakat," ujarnya.

Untuk diketahui, kedua korban ditembak oleh KKB di dua lokasi yang berbeda. Awalnya, Praka Fermansyah yang sedang mengamankan Bandara Aminggaru, Ilaga, pada Sabtu sekitar pukul 07.35 WIT ditembaki hingga terjadi baku tembak. Sedangkan Glenn Sumampow ditembak saat sore harinya.

Selain melakukan penembakan, KKB juga membakar rumah warga yang menjadi mes karyawan PT Martha Tunggal Tehnik (MTT) yang ada di Kampung Wako. Aksi pembakaran rumah warga dan meskaryawan PT MTT terjadi sekitar pukul 16.45 WIT. Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengeklaim aparat TNI dan Polri tidak akan terpancing dengan berbagai tindakan provokasi yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Hal itu menanggapi tindakan yang disebut provokasi di kawasan Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak pada Sabtu pagi.

Berbicara kepada awak media di Timika, Sabtu siang, Kapolda Papua mengakui pada Sabtu pagi terjadi insiden gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata di kawasan Bandara Aminggaru Ilaga. Penyerangan itu mengakibatkan Prajurit Kepala Hermansyah, anggota Kopasgat TNI AU tertembak di bagian bahu kanan dan kiri.

"Tadi pagi memang ada gangguan. Dalam pergelaran Operasi Damai Cartenz, kita selalu berupaya untuk sabar, karena sabar dalam memberikan kasih tentunya akan melahirkan damai sejahtera," ujar Irjen Fakhiri.

Kapolda Papua menegaskan seluruh anggota TNI-Polri yang hadir di Papua saat ini membawa misi untuk menciptakan kedamaian. Karena itu, katanya, ketika terjadi insiden gangguan oleh kelompok bersenjata maka anggota TNI dan Polri tidak lagi dalam posisi untuk merespon lebih jauh setiap gangguan yang terjadi. Hal itu, katanya, bukan mau menunjukkan bahwa TNI dan Polri takut dengan kelompok bersenjata.

"Saya tegaskan TNI-Polri bukan takut menghadapi mereka. Kami tentunya akan tegas dan terukur apabila mereka berani datang ke tempat kami," ucap Irjen Fakhiri yang merupakan putra asli Papua itu.

Kapolda berharap jajaran Pemerintah Daerah yang sudah diberi kepercayaan untuk berada pada garda terdepan dalam penyelesaian konflik dan kekerasan di Tanah Papua dapat memainkan peran masif nya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. "Ini supaya masyarakat yang masih berseberangan itu bisa diajak untuk kooperatif mau kembali ke kampungnya, menyimpan senjata dan kembali membangun kampungnya sehingga bisa hadir kedamaian di Ilaga. Tentu ini membutuhkan banyak pengorbanan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement