Senin 21 Feb 2022 18:27 WIB

Syair untuk Ustadz Khalid Basalamah? Ini Jawaban Gus Miftah

Gus Miftah nilai perbedaan pendapat biasa, termasuk dengan Ustadz Khalid Basalamah.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Pimpinan Pesantren Ora Aji, Gus Miftah.
Foto: Dok Istimewa
Pimpinan Pesantren Ora Aji, Gus Miftah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu yang juga kontroversial dalam pergelaran wayang Gus Miftah pada Jumat (18/2/2022) lalu yakni sebuah syair seperti menyindir budaya ke arab-araban.

Sindiran itu disampaikan di tengah polemik Wayang yang menyinggung Ustadz Khalid Basalamah. Ustadz Khalid dinilai telah mengharamkan wayang, meskipun hal tersebut telah di bantah oleh beliau.    

Baca Juga

Berikut bunyi syair secara lengkap

Wah begitu pandai iblis itu menyematkan imamah dan jubah dengan warna putih.

Seakan begitu suci tanpa noda dengan menghitamkan yang lainnya

Haruskan kuda lumping diganti dengan unta lumping

Atau haruskan gamelan diganti dengan rebana

Pohon kelapa diganti pohon dengan kurma

Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa

Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita

Sebagai nabi alam, sebagai nabi alam semesta, bukan nabi orang Arab saja

Haruskah wayang diganti film-film tentang cerita agama produk asing yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama

Kamu siapa?

Aku tahu jenggotmu panjang, tapi belum tua, wajar tak tahu budaya dan tak tahu tata krama

Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau ikat dari taplak meja sebagai penutup kepala wujud kerendahan hati dan ketawadhuan belaka

Karena jubah imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendoro atau raja

Sedang aku hanyalah hamba jelata

Tak pantas dengan pakaian bendoro dan raja

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement