REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu yang juga kontroversial dalam pergelaran wayang Gus Miftah pada Jumat (18/2/2022) lalu yakni sebuah syair seperti menyindir budaya ke arab-araban.
Sindiran itu disampaikan di tengah polemik Wayang yang menyinggung Ustadz Khalid Basalamah. Ustadz Khalid dinilai telah mengharamkan wayang, meskipun hal tersebut telah di bantah oleh beliau.
Berikut bunyi syair secara lengkap
Wah begitu pandai iblis itu menyematkan imamah dan jubah dengan warna putih.
Seakan begitu suci tanpa noda dengan menghitamkan yang lainnya
Haruskan kuda lumping diganti dengan unta lumping
Atau haruskan gamelan diganti dengan rebana
Pohon kelapa diganti pohon dengan kurma
Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa
Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita
Sebagai nabi alam, sebagai nabi alam semesta, bukan nabi orang Arab saja
Haruskah wayang diganti film-film tentang cerita agama produk asing yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama
Kamu siapa?
Aku tahu jenggotmu panjang, tapi belum tua, wajar tak tahu budaya dan tak tahu tata krama
Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau ikat dari taplak meja sebagai penutup kepala wujud kerendahan hati dan ketawadhuan belaka
Karena jubah imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendoro atau raja
Sedang aku hanyalah hamba jelata
Tak pantas dengan pakaian bendoro dan raja