REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku terus melakukan percepatan vaksinasi dosis kedua dan booster bagi lansia. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan, vaksinasi lansia dibutuhkan guna melindungi serta mencegah warga kelompok usia ini dari risiko kematian.
“Arahan Presiden jelas, untuk mempercepat vaksinasi lansia dan anak, karena itu pemerintah meminta seluruh pihak supaya mendukung percepatan vaksinasi terutama dosis kedua dan booster bagi lansia, agar mereka tetap terlindungi,”kata Johnny dalam keterangannya, Ahad (20/2/2022).
Ia menekankan, percepatan vaksinasi kedua dan ketiga atau booster harus terus diperkuat di seluruh daerah, terutama bagi kelompok lansia dan masyarakat yang belum divaksin. Selain itu, diutarakan Johnny, percepatan vaksinasi bagi lansia juga harus dikonsentrasikan di tempat-tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi, karena diketahui, interaksi manusia berpotensi meningkatkan penularan virus COVID-19.
“Percepatan vaksinasi pada kelompok lansia perlu digencarkan, mengingat 69 persen kasus meninggal karena varian Omicron terjadi pada kelompok lansia yang belum divaksin, baik dosis pertama maupun dosis kedua,” tegasnya.
Terlebih di beberapa daerah, cakupan vaksinasi masih di bawah 60 persen, seperti di Kabupaten Sumenep yang dosis kedua lansia baru mencapai 26 persen. Sementara di satu sisi tren peningkatan jumlah kasus terus terjadi di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan selama 4 hari kebelakang.
“Kelompok lansia tetap menjadi prioritas karena berisiko tinggi. Mari kita bantu segera melengkapi vaksin primer dan melakukan booster bagi sudah mendapatkan undangan, serta jangan lupa selalu tegakkan protokol kesehatan,” tegas Johnny.