Kamis 17 Feb 2022 00:15 WIB

Pedagang Pasar Tradisional di DIY Bakal Digelontorkan Minyak Goreng

Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk Yogyakarta untuk disalurkan ke distributor

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk Yogyakarta untuk disalurkan ke distributor pasar tradisional. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk Yogyakarta untuk disalurkan ke distributor pasar tradisional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Para pedagang pasar tradisional di lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal mendapat pasokan minyak goreng dari pemerintah untuk menekan harga komoditas itu di pasaran. Keterangan ini diungkapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.

"Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk ke Yogyakarta untuk nantinya disalurkan distributor ke pasar tradisional. Kami akan mengawasi saja," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga

Menurut Yanto, para distributor yang telah ditunjuk pemerintah akan memasok minyak goreng ke pedagang dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sebanyak 24 distributor minyak goreng telah ditunjuk pemerintah untuk memasok minyak goreng di DIY. Yanto menuturkan jika mengacu HET, harga minyak goreng curah ditetapkan pemerintah dengan harga Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13. 500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14 ribu per liter.

"Penjualan ke pedagang pasar di bawah HET," kata dia. Selain ke pasar tradisional, minyak goreng yang akan disalurkan distributor dengan harga di bawah HET juga bakal menyasar pedagang pertokoan di luar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Ia berharap setelah mendapat pasokan dari pemerintah, harga minyak goreng baik di pasar tradisional maupun di toko ritel di DIY bisa stabil dengan penjualan sesuai HET.

"Kita tunggu dua minggu ke depan ketersediaan dan harga sudah bisa stabil atau belum, " jelas dia.

Yanto mengatakan berdasarkan pantauan Disperindag DIY, pedagang di pasar tradisional serta pertokoan di luar Aprindo masih menjual minyak goreng dengan harga di atas HET. "Di toko-toko di luar Aprindo dan di pasar-pasar rakyat harga masih fluktuatif, barangnya juga susah karena langka disebabkan distribusi terhambat," kata Yanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement