Ahad 13 Feb 2022 02:26 WIB

Supermarket Lai-Lai Layangkan Somasi untuk Wisatawan Terpapar Covid-19

Video wisatawan terpapar Covid-19 yang berbelanja oleh-oleh sempat viral di medsos.

Sebuah postingan berisi wisatawan terpapar Covid-19 yang keluyuran di Kota Malang viral di lini massa.
Foto: dok. Istimewa
Sebuah postingan berisi wisatawan terpapar Covid-19 yang keluyuran di Kota Malang viral di lini massa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengelola supermarket Lai-Lai yang ada di Jalan Semeru, Kota Malang, Jawa Timur melayangkan somasi terhadap pemilik akun Facebook Reza Fahd Adrian. Reza Fahd merupakan wisatawan yang tetap berbelanja meski terpapar Covid-19 yang kemudian viral di media sosial.

Kuasa Hukum supermarket Lai-Lai H Toha, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/2/2022) mengatakan bahwa pihaknya meminta pemilik akun untuk melakukan permintaan maaf pada media, terkait unggahan yang merugikan toko modern tersebut."Ini somasi terbuka bagi pemilik akun. Kami meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf melalui media, dalam 3x24 jam," kata Toha.

Baca Juga

Toha menjelaskan, jika pemilik akun tersebut tidak melakukan permintaan maaf melalui media terhadap supermarket Lai-Lai, pihaknya akan membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum. Hal tersebut dilakukan karena supermarket Lai-Lai mengalami kerugian cukup besar akibat unggahan yang dilakukan pada 27 Januari 2022 tersebut. 

Supermarket tersebut harus ditutup sementara kurang lebih selama lima hari, dan mengalami kerugian hingga Rp500 juta."Kami meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf melalui media, jika tidak, kami akan mengambil langkah hukum pidana dan perdata. Karena ada kerugian besar yang diderita oleh klien kami termasuk UMKM," katanya.

Pada 27 Januari 2022, akun Facebook Reza Fahd Adrian mengunggah foto tengah berbelanja di Supermarket Lai-Lai, dengan status terkonfirmasi positif Covid-19. Unggahan tersebut kemudian viral di media sosial.

Akibat unggahan tersebut, Pemerintah Kota Malang melakukan pelacakan penyebaran Covid-19 kepada 30 orang karyawan di toko tersebut. Saat itu, satu orang karyawan di toko tersebut dilaporkan memiliki hasil positif Covid-19.

Hal itu menyebabkan Pemerintah Kota Malang memutuskan untuk menutup sementara toko ritel modern tersebut. Akibat penutupan tersebut, kerugian cukup besar dialami oleh pengelola termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memasok sejumlah produk.

"Selama ditutup, kerugian mencapai Rp500 juta. Hal itu dikarenakan banyak produk yang basi dan buah-buahan rusak karena tidak bisa dijual," katanya.

Sementara itu, pengelola supermarket Lai-Lai Merry menambahkan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada pemasok buah dan sayuran serta kue-kue basah yang tidak bisa melakukan pengiriman akibat toko tersebut harus ditutup sementara."Karena keadaan ini, pemasok buah dan sayur termasuk UMKM tidak bisa mengirimkan produk mereka selama kurang lebih satu minggu," ujarnya.

Salah seorang pelaku UMKM yang memasok produk di supermarket Lai-Lai, Gati, mengatakan bahwa pihaknya kehilangan omzet harian sebesar Rp 500 ribu akibat dampak dari unggahan akun tersebut."Kami meminta untuk kerugian kami diganti, karena kami kehilangan pemasukan dari omzet Rp500 ribu per hari," katanya.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota telah melakukan pemanggilan terhadap pemilik akun Facebook Reza Fahd Adrian untuk memberikan keterangan. Hingga saat ini, pemilik akun tersebut masih belum memenuhi panggilan pihak berwajib.

Polresta Malang Kota juga memastikan proses hukum terhadap pemilik akun tersebut tetap berjalan meskipun yang bersangkutan sudah melakukan klarifikasi dalam akun Instagram miliknya @luckyreza beberapa waktu lalu.

Rencananya pemeriksaan pihak kepolisian akan dilakukan terhadap pemilik akun tersebut beserta istrinya. Ia juga terancam hukuman satu tahun penjara dan denda hingga Rp100 juta jika terbukti melakukan pelanggaran penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement