Jumat 11 Feb 2022 20:43 WIB

Wisatawan ke Kota Batu Turun Akibat Lonjakan Covid-19

Penurunan jumlah wisatawan hampir 50 persen dari situasi normal saat pandemi.

Wisatawan melakukan swafoto di taman Tempat Istirahat atau Rest Area Gubugklakah, Malang, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Wisatawan melakukan swafoto di taman Tempat Istirahat atau Rest Area Gubugklakah, Malang, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU -- Kunjungan wisatawan ke wilayah Kota Batu, Jawa Timur, dilaporkan mulai mengalami penurunan akibat adanya lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia. Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Sujud Hariadi, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022) mengatakan dampak adanya lonjakan kasus konfirmasi positif di sejumlah wilayah, membuat kunjungan wisatawan di Kota Batu menurun hingga 50 persen. 

"Sekarang sudah mulai terdampak, ada penurunan jumlah wisatawan. Penurunan hampir 50 persen dari situasi normal saat pandemi," kata Sujud.

Baca Juga

Sujud menjelaskan, sebelum terjadi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Rekreasi Selecta Kota Batu pada akhir pekan bisa menembus angka 5.000 orang per hari. Namun, lanjutnya, sejak terjadi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19, pada akhir pekan lalu jumlah kunjungan menurun, tidak mencapai 5.000 wisatawan per hari. Kondisi tersebut juga berdampak pada hari-hari lain, atau hari kerja.

"Untuk weekdays lebih sepi. Kemarin sudah mencapai 700 hingga 800 orang per hari, bahkan terkadang mencapai 1.000 orang. Namun angka sudah turun, Jumat (11/2) ini hanya ada 250 orang pengunjung," katanya.

Ia menambahkan, meskipun saat ini wilayah Kota Batu berstatus level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun pada sejumlah daerah asal wisatawan seperti Surabaya dan sekitarnya telah mengalami lonjakan kasus konfirmasi Covid-19. 

"Walaupun wisatawan mengetahui di Kota Batu PPKM level 2 dan dalam kondisi baik, namun di daerah mereka seperti Surabaya sudah banyak kasus. Jadi wisatawan yang akan berangkat untuk berwisata juga melakukan pertimbangan," ujarnya.

Dalam upaya menghadapi adanya puncak penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 tersebut, lanjutnya, ia mengharapkan seluruh pelaku sektor wisata di Kota Batu untuk terus bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi, maka diharapkan mampu meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19. Hal tersebut dilakukan agar di wilayah Kota Batu tidak mengalami lonjakan pasien Covid-19 yang tinggi. 

"Intinya tetap dari internal kita sendiri, untuk benar-benar bisa menahan diri. Jadi aplikasi PeduliLindungi, satgas juga dioptimalkan, sehingga di Kota Batu sendiri lonjakan tidak terlalu tinggi," katanya.

Ia mengharapkan puncak penyebaran Covid-19 khususnya di Indonesia bisa ditangani dengan baik, sehingga untuk kedepan sektor pariwisata di Kota Batu bisa kembali pulih serta kembali memutar roda perekonomian wilayah tersebut. "Jadi sekarang kita ya sama-sama jaga diri, saling mengikuti ketentuan pada PPKM level 2 ini dengan sebaik-baiknya," katanya.

Di Kota Batu, secara keseluruhan ada sebanyak 3.408 kasus konfirmasi positif Covid-19, dengan kasus aktif tercatat sebanyak 240 kasus. Dari total tersebut, sebanyak 2.900 orang dilaporkan telah sembuh, 267 orang dinyatakan meninggal dunia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement