REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Divisi Humas Mabes Polri mengategorikan berita aparat kepung warga di dalam masjid Desa Wadas adalah hoaks. Keterangan itu bersumber dari informasi Polda Jateng.
"Beredarnya informasi di media sosial terkait aparat kepolisian mengepung warga berada di dalam masjid adalah hoax atau tidak benar," tulis akun Twitter Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (10/2/2022).
Faktanya, lanjut keterangan Divhumas, pada saat pengukuran tanah di depan masjid, segelintir warga membawa sajam dan melempar batu. "Warga yang lain mengejar dan berlari ke dalam masjid memakai celana pendek. Aparat kepolisian justru mengamankan orang di dalam masjid dari serangan warga yang mengejar, Desa Wadas, Selasa (8/2/2022)."
Sejumlah netizen meragukan kicauan dari Divhumas Mabes Polri."Maaf pak, sptlh baca fakta yg begitu 'rinci' dr tweet di atas, trnyta versi warga wadas lbih bisa dpercaya," ujar seorang warganet merespons cicitan itu.
Beda cerita warga
Sementara itu seorang warga menjelaskan kronologi terkait insiden di masjid Wadas. Salah seorang warga Desa Wadas, Siswanto menceritakan, semua bermula pada Ahad sore ketika warga melihat banyak Polisi bersiap di Polsek Bener dan belakang Polres Purworejo. Selain itu, mereka melihat Polisi membuat tenda-tenda.
Saat itu, warga masih bingung mereka ingin ke Wadas atau ada keperluan lain. Salah satu warga yang menghubungi Polres Purworejo, mendapatkan jawaban jika mereka cuma ingin kunjungan ke Purworejo, tidak ada informasi mengukur tanah.
View this post on Instagram