Rabu 09 Feb 2022 00:25 WIB

Anggota DPRD Kaltara: Gubernur Terpukul Kehilangan Putranya, Tapi Beliau Ikhlas

AKP Novandi meninggal dalam kecelakaan maut di Senen, Jakarta Pusat.

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang sangat terpukul ketika mendengar putra pertamanya, AKP Novandi Arya Kharizma, meninggal dunia akibat kecelakaan di Jakarta. Meski terpukul, Gubernur disebut sudah merasa ikhlas.

"Saya sudah bertemu Pak Gubernur, beliau sangat terpukul sekali, tapi beliau ikhlas. Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan saya dalam perjalanan menuju rumah kediaman Gubernur di Kemang," kata Anggota DPRD Provinsi Kaltara Norhayati Andris, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga

Polda Metro Jaya telah memastikan salah satu korban kecelakaan mobil Toyota Camry yang menabrak separator bus TransJakarta dan terbakar adalah anak Putra pertama Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang, bernama AKP Novandi Arya Kharisma (31).

Hal itu diketahui dari data odontogram gigi korban yang di dapat dari Polda Kalimantan Timur (Kaltim), tempat korban bertugas.

 

"Kami bekerjasama dengan Polda Kaltim untuk mendapatkan data-data gigi geliginya ini data odontogram. Ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukan 100 persen dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun," ujar Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Didiet Setioboedi, saat konferensi pers di kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022).

Dalam mengidentifikasi dua jenazah korban di kawasan Senen, Jakarta Pusat itu, kata Didiet, pihaknya melakukan operasi DVI guna mencari kejelasan identitasnya di Rumah Sakit Polri Kramat jati. Kemudian dari DVI didapatkan beberapa tanda-tanda dan pihaknya juga mengumpulkan data-data postmortem terlebih dulu.

"Untuk menegakkan suatu diagnosa kami kumpulkan data-data, ada data odontogram, data DNA, ada bekas medical check-upnya dan fotografinya,"ungkap Didiet.

Dengan adanya data-data tersebut, lanjut Didiet, pihaknya berhasil mengetahui identitas satu jenazah korban kecelakaan tunggal tersebut. Namun satu korban yang diduga berjenis kelamin perempuan belum diketahui, dan hanya ditemukan kartu kesehatan berinisial F. "Untuk korban kedua, kami masih menganggap ini sebagai orang hilang, belum kita ketemukan identitasnya," kata Didiet.

Oleh karena itu, Didiet berharap jika nanti ada keluarga yang merasa kehilangan untuk datang ke Rumah Sakit Polri di Kramat jati, Jakarta Timur untuk menyerahkan data ant.

Baca juga : Kecelakaan Maut di Senen, AKP Novandi Menyetir atau Korban Kedua?

sumber : Antara/Ali Mansur
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement