Selasa 08 Feb 2022 15:00 WIB

Strategi BIN Percepat Vaksinasi Covid-19

BIN menjalankan kebijakan bahwa hingga Desember 2022 diharapkan target 25 juta vaksin

Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: PxHere
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun berlalu, alih-alih pandemi berakhir, yang terjadi justru harus bertarung kembali dengan virus Covid-19 varian baru bernama Omicron. 

Perjuangan panjang dan melelahkan dialami oleh seluruh bangsa. Namun, segenap elemen masyarakat tetap berkomitmen bergandeng tangan untuk mengatasinya, termasuk memanfaatkan teknologi dalam membantu percepatan program vaksinasi.

Baca Juga

Peran teknologi ini menjadi sangat besar ketika Indonesia hadapi tantangan besar melawan pagebluk. Pengembangan vaksin yang umumnya membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun, dengan pemanfaatan teknologi canggih, vaksin bisa dikembangkan hanya dalam dua tahun. Tidak heran, jika Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan pencapaian target vaksinasi melebihi 318 juta suntikan.

“Indonesia pernah mengalami kondisi sangat mengerikan di satu titik. Kami harus memonitor seluruh dinamika perkembangan ini di dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjen TNI Edmil Nurjamil dalam keterangan persnya, Selasa (8/2/2022).

Dalam diskusi daring bertajuk ‘Percepatan Vaksinasi dan Peran Teknologi’ yang berlangsung pada Kamis, 3 Februari 2022, Edmil memaparkan, “Atas perintah Presiden, BIN mengambil porsi untuk terlibat langsung menangani Covid-19. Pertama, melakukan percepatan vaksinasi untuk menuju kekebalan komunal bekerja sama dengan TNI/Polri, institusi pemerintah di 34 provinsi.”

Strategi yang dilakukan oleh BIN sesuai arahan Kepala BIN Budi Gunawan adalah mendatangi langsung atau door to door ke setiap rumah warga. Hal ini dilakukan BIN untuk menyasar masyarakat atau daerah yang belum tersentuh oleh sentra vaksinasi, termasuk anak-anak sekolah. Juga, melakukan vaksinasi di daerah permukiman kumuh, hingga ke daerah-daerah terpencil, terluar, dan sulit dijangkau.

“BIN menjalankan kebijakan bahwa hingga Desember 2022 diharapkan target 25 juta vaksinasi untuk semua golongan bisa tercapai. Bahkan, jika memadai insya Allah bisa di atas 25 juta,” ungkap Edmil.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement