REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional Indonesia (Pinhantanas) yang difasilitasi KBRI Abuja mempromosikan produk-produk industri pertahanan melalui pertemuan virtual yang diikuti antara lain oleh Dubes RI untuk Nigeria, Dr Usra Hendra Harahap, Menteri Pertahanan Benin Dr Fortunet Alain Nouatin dan Ketua Pinhantanas Evi Lusviana, Jumat (4/2).
Dubes Usra Hendra Harahap yang disertai stafnya mengikuti pertemuan ini di Abuja, Menhan Fortunet Alain Nouatin dan stafnya di Porto-Novo, dan Evi beserta stafnya di Jakarta. Dalam sambutannya Evi yang dalam pengurusan didampingi Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate mengatakan kegiatan utama Pinhantanas ialah memanufaktur berbagai tipe peralatan yang dipasok ke militer dan kepolisian.
“Kami memproduksi berbagai peralatan dari yang ukuran kecil hingga besar, dari yang sederhana hingga canggih,” kata Evi.
Ditambahkan, pihaknya juga memproduksi peralatan personal, peralatan anti kerusuhan, dan peralatan berukuran besar seperi kapal, pesawat dan senjata. “Produk kami sudah terkenal dan digunakan di dalam negeri oleh TNI dan juga Polri serta pihak-pihak keamanan lainnya di dalam negeri,” kata Evi.
Menurut dia, Pinhantanas menghargai usaha-usaha Dubes Usra Hendra Harahap untuk memperkenalkan industri pertahanan di Indonesia ke berbagai negara di Afrika termasuk Benin. “Melalui pertemuan virtual ini kami dapat berinteraksi langsung dengan Menhan Benin dan membahas hal-hal yang akan dikolaborasikan,” kata Evi.
Pada bagian lain Dubes Usra Hendra Harahap mengatakan pertemuan ini menunjukkan keseriusan untuk membangun kerja sama dan kolaborasi antara RI dan Benin. Dia menyampaikan kegembiraannya atas dukungan tulus dari Republik Benin kepada Kedutaan RI dalam mengatasi gerakan separatis Papua Barat yang muncul setelah penandatanganan “Post Cotonou Agreement”. Selain itu juga senang dengan tanggapan positif pada penandatanganan “Letter of Intent” mengenai Perjanjian Kerja Sama Pertahanan antara kedua negara itu.
Dikatakannya, pertemuan ini diselenggarakan untuk menanggapi niat Menhan Fortunet Alain Nouatin mempelajari lebih jauh kapabilitas perusahaan-perusahaan Indonesia di industri pertahanan. Dubes Usra Hendra Harahap mengatakan negara-negara Afrika senang berbisnis dengan Indonesia yang menunjukkan kepentingan bisnis semata, tak seperti yang dilakukan negara-negara lain.
“Karena itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya peluang yang ada dan memajukan kerja sama sesuai dengan semangat Konferensi Asia-Afrika,” katanya.
Di tengah kesibukannya Menhan Fortunet Alain Nouatin mengikuti pertemuan virtual itu yang berlangsung satu setengah jam hingga akhir. Ia yang disertai beberapa stafnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih rinci mengenai produk-produk yang dipromosikan antara lain kendaraan bergerak, alat pelindung diri dan pendukungnya, dan penggunaan energi.
Di tengah pandemi Covid-19 industri pertahanan swasta nasional menghadapi pukulan yang berat dan berdampak serius pada bisnis para anggotanya, Pinhantanas sedang menggalakkan program untuk meningkatkan semangat dan gairah industri pertahanan Indonesia dengan melirik pasar regional dan internasional agar tidak terpaku pada hanya pasar dalam negeri. Mereka harus berani ekspor ke negara-negara Afrika dan beberapa negara sekitar Indonesia.