REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 33 ribu, persisnya 33.729 kasus, pada hari ini, Sabtu (5/2). Sedangkan angka kematian kembali di atas 40, persisnya 44 orang.
Mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tambahan 33 ribu kasus baru itu disumbang paling banyak oleh Provinsi DKI Jakarta, yakni 12.774 kasus. Penyumbang kedua terbanyak adalah Jawa Barat dengan 8.053 kasus, lalu disusul Banten dengan 4.992 kasus.
Tambahan kasus 33 ribu ini merupakan kali keduanya penambahan kasus di atas 30 ribu sepanjang 2022. Penambahan kasus di atas 30 ribu pertama kali terjadi kemarin (4/2) dengan 32 ribu kasus baru.
Dengan tambahan 33.729 kasus baru hari ini, maka secara akumulatif Indonesia sudah mencatatkan 4.480.423 kasus Covid-19.
Adapun kasus kematian akibat infeksi virus corona ini juga bertambah 44 pada hari ini, dengan 25 di antaranya merupakan pasien di DKI Jakarta. Kemarin, angka kematian juga di atas 40, tepatnya 42.
Secara akumulatif, total sudah ada 144.453 orang yang meninggal akibat virus ini di Indonesia.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh hari ini bertambah 10.471. Tambahan pasien sembuh paling banyak juga disumbang oleh DKI Jakarta dengan 8.300 orang, lalu Jawa Timur (1.053), dan Banten (418). Secara akumulatif, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 4.172.458 orang.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, lonjakan kasus akhir-akhir ini kemungkinan besar dipicu oleh penyebaran varian omicron.
"Peningkatan kasus yang sangat tinggi (sekarang), sangat mungkin disebabkan oleh varian omicron karena varian delta sangat sedikit proporsinya dari pemeriksaan genome sequencing kita," ujarnya dalam sebuah webinar, Jumat.
Lonjakan kasus hingga 33 ribu ini diyakini baru permulaan dari rangkaian gelombang kasus akibat penyebaran virus corona varian omicron. Sebab, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memprediksi, kasus harian akan mencapai 100-150 ribu per hari pada masa puncak gelombang ketiga, yakni akhir Februari hingga awal Maret.
Sebagai gambaran, saat puncak gelombang kedua akibat varian delta, kasus harian hanya tembus angka 56 ribu. Meski demikian, fasilitas kesehatan penuh dibuatnya, pasien kesulitan mencari tempat perawatan, oksigen medis langka, dan kabar kematian datang silih berganti sepanjang hari.