Kamis 03 Feb 2022 13:56 WIB

Mendagri Minta Kepala Daerah Buat Terobosan Percepatan Vaksinasi

Pemerintah daerah juga dapat membangun pusat vaksinasi seperti di lapangan dan mal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke anak saat pelaksanaan Wisata Vaksin Anak dan Umum di kawasan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (6/1). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada anak guna mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Hingga Rabu (5/1), pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Bandung telah mencapai 25,90 persen atau 60.192 anak dari total sasaran 223.730 anak. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke anak saat pelaksanaan Wisata Vaksin Anak dan Umum di kawasan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (6/1). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada anak guna mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Hingga Rabu (5/1), pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Bandung telah mencapai 25,90 persen atau 60.192 anak dari total sasaran 223.730 anak. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terus memacu kepala daerah untuk melakukan terobosan dan inovasi kreatif dalam meningkatkan laju vaksinasi Covid-19. Tito mengingatkan kepala daerah tidak lengah, apalagi Indonesia saat ini tengah sedang menghadapi varian Omicron.

"Perlu ada terobosan-terobosan kreatif dalam rangka mempercepat vaksinasi. Belajar dari pengalaman daerah-daerah lain yang sudah sukses," kata Tito dikutip dari siaran pers Kemendagri, Kamis (3/2).

Baca Juga

Tito menjelaskan, ada sejumlah strategi yang bisa diterapkan pemerintah daerah dalam meningkatkan laju vaksinasi. Pertama, pemerintah daerah menerapkan pemberian vaksinasi berbasis pada administrasi pemerintahan, seperti yang dilakukan Pemerintah Bali melalui kampung dan DKI Jakarta lewat Rukun Warga (RW).

Kedua, pemerintah daerah juga dapat membangun pusat vaksinasi seperti di lapangan, mal, komunitas, dan sebagainya yang dapat diakses oleh masyarakat. Ketiga, pemberian vaksinasi dilakukan dengan berbasis mobile, yakni aktif mendatangi masyarakat.

Cara ini biasanya diterapkan bagi daerah-daerah yang sukar dijangkau, atau masyarakatnya enggan ke tempat pusat vaksinasi. Keempat, pemberian vaksinasi dilakukan dari rumah ke rumah dengan menargetkan masyarakat lanjut usia (lansia). Upaya proaktif ini penting karena mereka termasuk kelompok rentan terhadap ancaman Covid-19. "Semua harus bergerak percepat vaksinasi," ujar Tito.

Selain itu, Tito menilai ada pula pemerintah daerah yang melakukan berbagai terobosan kreatif lainnya, seperti memberikan sembako, bantuan sosial, hingga menyediakan doorprize bagi masyarakat yang bersedia mengikuti vaksinasi. Ia mengapresiasi berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan laju vaksinasi.

Tito berharap peran pemerintah daerah dalam mendukung dengan mempercepat penyuntikan vaksin kepada masyarakat agar ketersediaan vaksin dapat dimanfaatkan. Sebab, meski bukan negara produsen vaksin, kebutuhan vaksinasi di Indonesia relatif terpenuhi.

Ia meyakini dengan berbagai upaya meningkatkan laju vaksinasi tersebut, pembentukan kekebalan tubuh di masyarakat akan semakin cepat terwujud. Dengan demikian, keberadaan varian Omicron pun dapat teratasi.

Di samping itu, Tito juga meminta agar kepala daerah tetap mengampanyekan penerapan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker kepada masyarakat. Tak hanya itu, pemerintah daerah juga perlu menyiapkan skenario terburuk apabila terjadi lonjakan kasus pandemi.

Misalnya, dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan, baik sarana dan prasarana, termasuk ketersediaan obat-obatan maupun tenaga kesehatan. Dengan begitu, penanganan terhadap lonjakan kasus tersebut dapat dipersiapkan dengan lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement