Selasa 01 Feb 2022 18:01 WIB

Pengamat Sarankan PKS Belajar dari PDIP Soal Mencari Capres

PKS mengaku masih tak menutup kemungkinan mengusung kader lain di Pilpres 2024.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
 Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi  Chaniago
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belajar dari PDIP soal mencari calon presiden. PKS sendiri gencar mengenalkan Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri sebagai representasi tokoh kalangan religius.

Menurut Pangi, PKS bisa belajar dari PDIP yang mempersilakan para kadernya untuk bertarung bebas menuju Pilpres 2024 mendatang. Pangi menilai, seharusnya PKS tidak mengunci satu nama sejak awal untuk mencari figur kader yang bisa potensian untuk maju di Pilpres 2024.

Baca Juga

"Biar aja banyak calon menurut saya, jadi jangan dikunci dulu. Karena PDIP itu, Risma, ada Ganjar, ada Puan, mereka biar aja lapangan datar itu, tarung bebas aja dulu, nanti soal di injury time, last minute siapa yang diputus ini soal lain. Ini yang semestinya menurut saya perlu juga PKS belajar dari situ sedikit," kata Pangi dalam diskusi yang ditayangkan di kanal Youtube PKS TV, Selasa (1/2/2022).

Selain diminta berguru dengan PDIP, Pangi juga menyarankan PKS juga belajar dari Partai Gerindra. Menurutnya, Partai Gerindra juga dinilai memiliki sejumlah kader potensial yang bisa dimajukan dalam Pilpres 2024.

"Gerindra itu banyak tokoh, ada Sandi, ada Prabowo. Kan Pak Prabowo nggak ngunci Sandi, lampunya nggak dimatikan lho. Kalau lampu mobilnya Sandi dimatikan Pak Prabowo, bisa nggak usah jadi menteri, ngapain jadi menteri, ini yang menurut saya, semakin banyak calon figur atau tokoh populis di parpol, itu makin bagus untuk partai itu sendiri," ujarnya.

Pangi menyebut, di PKS ada sejumlah nama yang masuk dalam surveinya. Dirinya tak menyebut siapa saja tokoh yang dimaksud. Namun tokoh tersebut masih terhambat elektabilitas.

"Di PKS tokoh-tokoh itu setahu saya ada lima calon yang menurut saya potensial untuk mulai dimunculkan, tinggal nama-nama itu ada di hasil survei saya tapi elektabilitas masih menyimpan masalah, ini yang menjadi tantangannya," ujarnya.

Ketua DPP PKS Bidang Polhukam, Almuzzamil Yusuf, mengatakan PDIP jadi satu-satunya partai yang bisa mengusung capres-cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sehingga PDIP bisa mencalonkan siapa saja kadernya asalkan memenuhi syarat sebagai warga negara Indonesia.

"Ya kalau kita bicara realita pertarungan pilpres, kalau kita umpakan dengan gelanggang, yang punya tiket kan baru satu, PDIP. Selebihnya kan harus koalisi. Kalau dia harus berkoalisi, artinya koalisi itu akan mempengaruhi siapa cawapresnya, disinilah faktor tadi apakah Jawa-non Jawa pilihannya, atau nanti militer," ucapnya.

Muzzamil mengatakan, meski partainya tengah mengupayakan memperkenalkan sosok Salim Segaf Aljufri sebagai tokoh bangsa, namun PKS tak menutup kemungkinan akan mengusung kader lain untuk diusung di Pilpres 2024. Almuzzamil mengatakan PKS juga memiliki banyak kader yang dinilai potensial menjadi calon presiden.

"Kita berusaha dengan penokohan kita, ada Habib Salim, tapi bukan hanya Habib Salim, kita punya presiden partai, kita punya gubernur Jabar dua periode, kita punya pimpinan MPR, gubernur Sumatra Barat, yang sekarang di NTB, kita punya mantan menteri Tifatul Sembiring, sumatra dan lain-lain, saya kira semua tokoh itu menjadi tokoh-tokoh yang tetap punya peluang," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement