Selasa 01 Feb 2022 06:11 WIB

Tokoh Masyarakat dan Adat Kalimantan Timur Dukung Pembangunan IKN

Kesultanan Paser antusias terhadap rencana pembangunan IKN.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Maket Istana Kepresidenan di Nusantara yang menjadi ibu kota negara baru yang sekarang masuk wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur.
Foto: Tangkapan layar
Maket Istana Kepresidenan di Nusantara yang menjadi ibu kota negara baru yang sekarang masuk wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan adat Kalimantan Timur di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1) kemarin. Para tokoh masyarakat tersebut menyampaikan aspirasinya serta mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Alhamdulillah baru saja selesai ya pertemuan Bapak Presiden dengan tokoh adat masyarakat Kalimantan Timur. Dan tadi sama-sama kita dengarkan, pertama bahwa tokoh masyarakat adat Kalimantan Timur sangat antusias dan mendukung penuh pembangunan IKN," ujar Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Taufik Hanafi, dikutip dari siaran resmi Istana pada Selasa (1/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, para tokoh masyarakat adat Kaltim tersebut juga memberikan berbagai masukan dalam pengembangan IKN, mulai dari pentingnya memperhatikan kearifan lokal, penguatan SDM, dan juga aspek budaya.

Sultan Kutai Kartanegara, Muhammad Arifin pun menyampaikan, dirinya menyambut baik pembangunan IKN di Kalimantan Timur. "Kami atas nama Sultan Kutai Kartanegara mendukung penuh 100 persen diadakannya pembangunan IKN saat ini," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Sultan Paser, Muhammad Jarnawi, yang menyebut bahwa Kesultanan Paser antusias terhadap rencana pembangunan IKN. Ia meyakini, pembangunan dan pemindahan IKN ini akan membawa wajah baru dan martabat Indonesia di mata dunia.

"Kami juga meminta dari Kesultanan Paser dibuat Istana Kesultanan Paser di dekat IKN ibu kota negara," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Adat Dayak Kenya, Ajang Tedung juga menyambut rencana pembangunan IKN. Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat adat dilibatkan dalam Badan Otorita maupun pembangunan fisik IKN tersebut.

"Pertama itu, dengan adanya IKN ini tolong di dalam Badan Otorita tuh masyarakat adat bisa diakomodir. Yang kedua dalam pembangunan fisik ya masyarakat sebagai mitra kerja. Yang ketiga kearifan lokal, tolong perhatikan kearifan lokal, adat istiadat, budaya," kata Ajang.

Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar, Syarifuddin HR juga menyampaikan agar pemerintah memberikan perhatiannya kepada masyarakat adat setempat, terutama terkait kualitas sumber daya manusianya.

"Kami hanya minta tolong diperhatikan sumber daya manusia kami supaya kami tidak kalah dengan saudara-saudara kami pendatang dari luar nantinya, supaya saudara-saudara kami generasi kami nanti bisa bersaing karena penduduk Kalimantan adalah penduduk yang welcome, yang selalu bisa menghargai satu sama lain," ujar Syarifuddin.

Sementara, Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan, Andi Singkeru, mengatakan sebagai masyarakat pendatang pihaknya sudah berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat asli Kalimantan.

"Kami bersama keluarga, bersama anak cucu, kami berdampingan dengan suku-suku asli, kami berharap agar bisa menjadi wadah yang terbaik ke depan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement