REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsolidasi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) guna memperkuat struktur dan mematangkan strategi menghadapi Pemilu 2024 mendatang tuntas dibahas dalam Rakernas Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 2022.
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum DPP Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo menyaksikan pembacaan ikrar bersama pemenangan Pemilu 2024 dalam Penutupan Rakernas Partai Perindo di Lido Lake Resort, Bogor, Jawa Barat.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan Rakernas yang berlangsung selama tiga hari itu telah membahas persiapan maksimal Partai Perindo jelang Pemilu 2024.
Persiapan ini, kata Hary, penting untuk menghadapi Pemilu dua tahun mendatang. Menurutnya, peran DPW, yaitu mengimplementasikan pelaksanaan persiapan Pemilu di daerah.
"Mereka adalah ujung tombak daerah yang mengendalikan DPD. Tugas mereka mengkoordinasikan, mengendalikan mensupervisi semua kegiatan di daerahnya," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dalam rilisnya, Senin (31/1/2022).
Masing-masing pengurus dari 34 DPW Partai Perindo se-Indonesia pulang membawa tugas pemenangan, yaitu penguatan organisasi. "Partai Perindo adalah partai yang inklusif. Harus diperkuat terus pengurus-pengurus dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda," tuturnya.
Dengan begitu, bisa saling melengkapi, mengisi dan menguatkan. Kemudian, terkait persiapan verifikasi, saksi dan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) juga dibahas.
Selain itu, soal calon anggota legislatif yang berkualitas, termasuk melalui Konvensi Rakyat. "Persiapan pencalegan, termasuk Konvensi Rakyat yang telah diluncurkan November 2021 lalu," ujar Hary.
Kepada seluruh kader Partai Perindo di seluruh Indonesia maupun di luar negeri, Hary mengajak untuk berjuang membesarkan Partai Perindo. Dengan Indonesia sejahtera terlebih dahulu, Hary meyakini persatuan dan kesatuan yang kuat bisa diwujudkan dengan baik. Menurutnya, Pemilu 2024 akan berbeda dengan Pemilu tahun-tahun sebelumnya.
"Kita akan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi," kata Hary.
Ikuti Whatsapp Channel Republika